Mahfud MD Akui Koruptor Kini Bersatu Lemahkan KPK, Gus Nadir Sampai Ngeri

- 6 Juni 2021, 19:05 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan runtutan proses kelahiran Pancasila yang melalui 3 tahap, mulai 1 Juni, 22 Juni dan 18 Agustus 1945
Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan runtutan proses kelahiran Pancasila yang melalui 3 tahap, mulai 1 Juni, 22 Juni dan 18 Agustus 1945 /Instagram.com/@mohmahfudmd

GALAJABAR - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengisyaratkan bahwa saat ini koruptor memang tengah bersatu untuk melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ungkapan Mahfud MD tersebut nampak selaras dengan polemik yang kini masih membelit KPK usai 75 pegawainya disebut tidak lolos tes wawasan kebangsaan.

Dalam sebuah diskusi yang yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga menjadi salah satu pembicaranya adalah Rektor uGM, Mahfud menyebut bahwa koruptor menyerang lembaga antirasuah itu lantaran takut kasusnya terbongkar.

Baca Juga: Disdik Kota Cimahi Mantapkan Persiapan PPDB 2021/2022, Tinggal Menunggu Perwal

Ditegaskan Mahfud MD bahwa dirinya selalu mendukung KPK, namun  selalu ada pihak-pihak yang berpandangan lain.

"Saya sangat hormat pada anak-anak ini semua. Tetapi orang yang merasa punya data lain dan koruptor-koruptor yang dendam dan koruptor yang belum ketahuan ini sekarang bersatu hantam itu (KPK)," demikian kata Mahfud MD pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa dalam kaitannya dengan upaya penguatan KPK tidak bisa hanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab pemerintah saja.

Baca Juga: Verrel Bramasta Mengaku Putri Untuk Pangeran Jadi Sinetron Terakhirnya Hingga Punya Rumah 1100 Meter!

Namun kata eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, ada pula peran serta DPR dan partai politik secara umum.

"Keputusan tentang KPK itu tidak di pemerintah saja, ada di DPR, partai dan civil society ini akan pecah juga," tegas Mahfud MD.

Pernyataan Mahfud MD lantas mendapat respons dari salah satu cendekiawan muslim yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.

Baca Juga: Soroti Haji 2021, Christ Wamea Sebut Indonesia Punya Banyak Tokoh Muslim Namun Tidak Bisa Mengurus Haji

Diketahui, Gus Nadir adalah salah satu tokoh yang kontra terhadap isu pelemahan KPK yang selama ini mencuat.

Gus Nadir menilai, sesuai dengan pernyataan Mahfud MD itu, bahwa ada kekuatan besar yang melebihi Menkopolhukam bahkan presiden yang kini tengah mencengkram KPK.

"Tampaknya ada kekuatan yang melebihi Menkopolhukam (dan juga Presiden)," demikian kata Gus Nadir dikutip dari akun Twitternya Minggu, 6 Juni 2021.

Ia juga sempat menyinggung soal adanya upaya pelemahan KPK atas nama Pancasila yang sempat menjadi perbincangan akhir-akhir ini.

Baca Juga: Link Streaming MotoGP Catalunya 2021: Rossi Dapat Dukungan Tulus dari Timnya, Akui Tak Hebat Seperti Dulu

"Koruptor kini bersatu untuk melemahkan KPK, atas nama Pancasila dan NKRI?," ucapnya.

"Ngeri euy, semoga gak ada tukang bakso kelamaan nongkrong depan komplek," tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah