Waketum Partai Ummat ini pun menyoroti Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Menurutnya, Menag memiliki kekuasaan namun tidak bermanfaat bagi umat Muslim.
“Menag RI berkuasa tapi tak bermanfaat untuk umat Muslim,” terangnya.
Menurut M.S. Kaban, hubungan diplomatis Indonesia dan Arab Saudi sebelumnya terbilang baik. Namun, kemesraan tersebut mulai luruh setelah Presiden Jokowi lebih berpihak terhadap Cina
Baca Juga: Kekayaan Yaqut Cholil Qoumas Jadi Sorotan, Naik Drastis Hingga Rp 10 Miliar Usai Jabat Menag
“Hub kultural Ummat muslim Indonesia dengan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sepanjang sejarah NKRI cukup mesra harmonis, kenapa di era Jokowi petugas partai PDIP jadi Presiden lebih mesra ke Beijing RRC Komunis,” ungkapnya.
Dalam hal ini, M.S. Kaban meyakini Jokowi masih bisa meninjau ulang keputusan ini.
“Masih ada waktu Presiden Jokowi tinjau ulang keputusan batal haji 2021,” tandasnya.
Baca Juga: Pemeran Zahra, Lea Rachel Mengaku Tidak Dihubungi Saat Perannya Diganti Hingga Nangis 2 Hari
M.S. Kaban berpendapat, jika presiden dan Menag tidak mampu memberangkatkan rakyatnya sendiri, maka lebih baik mereka mengundurkan diri.
“Presiden dan Menag tidak punya kemampuan berangkatkan rakyatnya sendiri. Kalau sudah tak mampu, ngapain jadi penguasa hanya bikin dosa. Istikharah-lah untuk resign,” tuturnya. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***