Adhie M. Bentuk Seknas Jokowi Sudahlah, Analis Sebut Kemunculannya Sebagai Pengingat Jokowi Tak Layak Memimpin

- 25 Juni 2021, 16:03 WIB
Adhie M. Massardi, Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Adhie M. Massardi, Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. /Puspa Perwitasari/Antara/

GALAJABAR - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, baru-baru ini telah membentuk Seknas Jokpro 2024.

Seknas Jokpro 2024 digagas untuk kembali mengusung Jokowi menjadi calon presiden (capres) 2024 bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Atas hal tersebut, eks juru bicara Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, Adhie M. Massardi juga membentuk Seknas Jokowi, Sudahlah! alias SJS. Diketahui dukungan terhadap gagasan Adhie terus mengalir dari sebagian besar masyarakat.

Baca Juga: 5 Kota di Dunia Ini Memiliki Biaya Parkir Termahal, DKI Jakarta Termasuk?

SJS sendiri memang dibuat untuk tujuan mengimbangi kelompok yang dibuat oleh Qodari. Sehingga jelas tujuan SJS adalah menolak isu presiden tiga periode.

Bukan tanpa alasan, SJS menanggap Jokowi telah gagal memimpin Indonesia dengan baik. Hal ini pun dikaitkan dengan penanganan Covid-19, pertumbuhan ekonomi, utang yang kian menggunung, masalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masalah ulama, dan lainnya.

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggap kemunculan SJS ini sebagai pengingat masyarakat bahwa Jokowi sebetulnya sudah tidak layak memimpin di Tanah Air.

Baca Juga: Politisi Ini Sebut Indonesia Hadapi Covid-19 Gelombang Dua hingga Berani Suarakan Lockdown

“Seknas ini selain sebagai sikap berbeda dengan sikap Seknas Jokpro yang ingin memperpanjang masa jabatan presiden, juga lebih dari itu, SJS jauh lebih visionar untuk mengingatkan bahwa Jokowi sesungguhnya sudah tidak layak memimpin negeri ini,” tuturnya kepada wartawan, Jumat, 25 Juni 2021.

Dia menganalisis, dengan banyaknya dukungan pada SJS, nantinya kelompok oposisi ini akan semakin luas.

Sebab terpuruknya ekonomi dan hal lainnya, kata Ubedillah, adalah bukti bahwa Jokowi sebetulnya gagal memimpin Indonesia.

Baca Juga: Habib Abubakar Assegaf Tak Terkejut dengan Vonis HRS: Harus Salah, Harus Dihukum

“Saya membaca gejala kuatnya dukungan pada kelompok oposisi baru ini akan semakin luas. Sebab terpuruknya ekonomi, mismanajemen hadapi Covid-19, korupsi yang merajalela, dan situasi sosial yang disharmonis adalah bukti bahwa Jokowi sesungguhnya gagal memimpin negeri ini,” imbuhnya. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah