Takut 3 Isu Besar Istana Terbongkar, Qodari Dijadikan ‘Umpan’, Gus Nadir: Tutup Amandemen UUD 1945!

- 26 Juni 2021, 22:01 WIB
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. /Instagram @nadirsyahhosen_official

GALAJABAR – Cendikiawan muslim, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir memandang amandemen UUD 1945 hanya akan bermanfaat bagi penguasa, bukan rakyat Indonesia.

Apalagi jikalau amandemen UUD 1945 hanya diarahkan untuk mengembalikan pasal GBHN, maka ia akan menjadi sosok terdepan untuk menentang semua itu.

“Begitu pintu amandemen UUD 1945 dibuka kembali untuk pasal GBHN,” ujar Gus Nadir, seperti dilansir galajabarb dari akun Twitternya, @na_dirs, Sabtu, 26 Juni 2021.

Baca Juga: Demi Vaksin Covid-19, Ribuan Warga Cimahi Rela Antre Berjam-jam, Ironisnya Abai Prokes!

Berdasarkan pengamatannya, Gus Nadir mengungkapkan jika amandemen UUD 1945 mampu membuka pasal GBHN, maka secara tidak langsung 3 isu besar istana akan segera diketahui publik.

3 isu besar istana yang dimaksud Gus Nadir adalah isu Presiden 3 periode, isu pemilihan Presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan isu 7 kata Piagam Jakarta.

1 dari 3 isu besar istana tersebut kini sedang menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Isu tersebut adalah isu Presiden 3 periode.
 
Baca Juga: Kasus Penembakan FPI Diproses, Refly Harun: Kasus yang Lebih Menusuk Rasa Keadilan Publik Dari Pada Kasus HRS

Gus Nadir menduga isu Presiden 3 periode yang dihembuskan Muhammad Qodari sengaja dilakukan agar istana bisa semakin dekat dengan amandemen UUD 1945.

“Maka isu lain pun bisa diusulkan juga,” ungkap Gus Nadir.

“Misalnya: Presiden 3 periode, Presiden dipilih MPR, dan usulan 7 kata Piagam Jakarta juga bisa dibahas kembali,” tambahnya.

Maka dari itu, Gus Nadir meminta dengan sangat kepada pemerintah Presiden Jokowi untuk tidak berniat sedikitpun dalam upaya amandemen UUD 1945.
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah