Dikenal Sebagai Pendukung Presiden Jokowi, Kini Justru Rajin Beri Kritik, Gus Nadir Beberkan Alasannya

- 1 Juli 2021, 12:00 WIB
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir. /Instagram/@nadirsyahhosen_official/



GALAJABAR - Cendekiawan muslim, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir akhir-akhir ini kerap memberikan kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

Padahal sebelumnya, Gus Nadir yang juga dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu merupakan salah satu pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sikap yang ditunjukkan oleh Gus Nadir juga mengundang pertanyaan dari salah satu warganet di Twitter.

Warganet dengan akun @senjadanudara mempertanyakan sikap Gus Nadir yang kini justru kerap mengkritik pemerintah.

Baca Juga: Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Kalau Tidak Mau Langsung BAB usai Sarapan, Kalau Mie Instan?

Ia mempertanyakan apakah Gus Nadir pernah menyesal menjatuhkan pilihan kepada Presiden Jokowi mengingat banyaknya kebijakan fatal belakangan ini.

"Gus, apa nggak nyesel menjatuhkan pilihan kemarin melihat begitu banyak fatalisme yang terjadi belakangan ini?" tulisnya dikutip Galajabar, Kamis, 1 Juli 2021.

Warganet itu mengaku tidak menyesal selama dua periode dipimpin oleh Presiden Jokowi namun ia menyesali justru para akademisi dan aktivis seperti Gus Nadir seakan terlambat bersuara.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Babak 8 Besar Copa America 2021, Peru vs Paraguay Jadi Pembuka

"Saya gak menyesal 2 periode tapi menyesal kenapa orang-orang seperti Gus para aktivis dan akademisi telat bersuara?" jelasnya.

Hal itu ditanyakannya menanggapi kritik Gus Nadir terkait kebijakan PPKM Mikro yang disebut bahwa dokumen yang baru usulan kini bocor ke publik.

Gus Nadir lantas menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak menyesal memilih Presiden Jokowi.

"Oh tentu tidak menyesal memilih Pak Jokowi," kata Gus Nadir dalam cuitannya.

Baca Juga: Luhut Binsar Klaim Berkas PPKM Darurat yang Beredar Baru Usulan, Gus Nadir: Jangan Amatiran Bos!

"Karena kalau Pak Prabowo yang menang saat ini, belum tentu Pak Jokowi mau jadi Menhan hehehe guyoonn," tambah Gus Nadir.

Ia mengaku bahwa mendukung bukan berarti tidak harus memberi kritik. Dikatakan bahwa dirinya akan terus mendukung Presiden Jokowi hingga 2024.

"Kami dukung terus pak Jokowi sampai 2024. Dukung dengan kritik penuh cinta walau karihal buzzer wa kakak pembina," katanya.

Sebelumnya, Gus Nadir melontarkan kritik terhadap pemerintah berkaitan dengan kebijakan PPKM Darurat Jawa dan Bali.

Baca Juga: Tes Air Liur Diklaim Lebih Akurat untuk Tes Covid-19 daripada Colok Hidung, Cocok untuk Anak-anak

Pihak Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa dokumen PPKM Darurat yang kini beredar di masyarakat baru sekadar usulan.

Hal itu sontak mengundang heran Gus Nadir, bagaimana bisa dokumen yang baru sekadar usulan justru sudah beredar.

"Masih usulan kok sudah beredar ke publik sih?" cuit Gus Nadir.

Ia menyoroti pengelolaan informasi di kalangan internal pemerintah yang menurutnya berantakan.

"Ini mengelola info/usulan/kajian internal saja kita berantakan kayak gini," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Ini Untuk Jajaran Polri, Terutama Soal Kewenangan Hukum

Gus Nadir khawatir keputusan final presiden justru berbeda dengan naskah yang kini terlanjur beredar di masyarakat.

"Nanti kalau keputusan presiden berbeda dengan naskah yang telanjur beredar, jadi heboh lagi," ungkapnya.

Ia menyarankan agar pemerintah lebih profesional dalam pengelolaan informasi berkaitan dengan kebijakan bagi masyarakat.

"Harus lebih profesional, jangan amatiran boss.” tandasnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah