GALAJABAR - Baru-baru ini, anggota DPR RI, Benny K. Harman turut memberikan tanggapan terkait sikap pemerintah dalam menjalankan PPKM Darurat.
PPKM Darurat sendiri khusus dan berlakukan di wilayah Jawa dan Bali.
Adapun Presiden Jokowi menyampaikan bahwa PPKM Darurat akan dilakukan mulai dari 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID, anggota DPR RI tersebut membagikan pengalamannya mengendarai mobil di Jakarta dalam situasi PPKM Darurat.
Saat itu, Benny K. Harman mengaku melihat banyak tank yang dikerahkan oleh aparat untuk menyekat jalan-jalan yang biasa dilewati masyarakat.
"Selamat pagi. Saya ke luar rumah bawa sendiri mobil jalan keliling kota Jakarta. Tampak banyak mobil tank di beberapa tempat.," ujar Benny K Harman dilansir Galajabar dari akun Twitter @BennyHarmanID pada Selasa, 6 Juli 2021.
Baca Juga: JPU Tak Ajukan Kasasi Atas Hukuman Jaksa Pinangki, Jurnalis Ini Malah Ajak Warganet Tertawa Bersama
Seolah heran atas hal tersebut, Benny K. Harman lantas mempertanyakan yang sebenarnya terjadi.
Dengan adanya tank-tank tersebut, Benny K. Harman lantas mempertanyakan siapa musuh sebenarnya bangsa Indonesia yang mesti dilawan, pandemi Covid-19 atau justru amukan massa.
"Ada apa sebenarnya? Yang kita lawan ini Covid varian baru atau amuk massa?" ucapnya.
Lebih lanjut, Benny K. Harman menilai bahwa saat ini masyarakat tengah dilanda ketakutan penularan Covid-19, sementara pemerintah atau penguasa malah takut kepada amuk massa.
"Naaah, ini. Rakyat takut Covid, dan penguasa takut amuk massa.#RakyatMonitor," kata Benny K Harman.
Diketahui sebelumnya, pemerintah saat ini sedang menjalankan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali demi menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Guna memutus mata rantai Covid-19, pemerintah menetapkan sejumlah mal dan pusat perbelanjaan dibatasi, sementara tempat ibadah ditutup selama PPKM Darurat.
Guna melancarkan kebijakan tersebut, Polda Metro Jaya menyekat sejumlah titik di beberapa wilayah, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo mengungkapkan bahwa terdapat 72 titik yang disekat di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Wajib Karantina 8 Hari bagi WNA, dokter Tirta: Tanggung, Larang Aja...
Hendro juga menuturkan, setiap titiknya dijaga oleh TNI-Polri dan unsur pemerintah daerah dengan jumlah personel beragam.
Demi membantu kelancaran penyekatan selama PPKM Darurat itu, petugas gabungan Polri dan TNI bahkan menyiapkan kendaraan taktis atau lapis baja barracuda dan panser. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***