Duo Yudhoyono: Ibas dan AHY Kompak Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 di Tanah Air

- 7 Juli 2021, 19:36 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Kolase Foto Instagram.com @jokowi/@agusyudhoyono/
GALAJABAR - Duo Yudhoyono kompak kritik pemerintah soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memberikan peringatan kepada pemerintah soal penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Ibas mempertanyakan kapan Indonesia dapat keluar dari pandemi Covid-19 yang kian hari justru semakin melejit angka kasusnya.
 
Baca Juga: Satu Persatu Kader PPP KBB Terpapar Covid-19, Samsul: Situasi Semakin Mencemaskan

"COVID-19 makin 'mengganas'. Keluarga, sahabat dan di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?" kata Ibas, dilansir dari akun Twitter Fraksi Partai Demokrat DPR RI Rabu, 7 Juli 2021.

Ketua Fraksi Partai Demokrat itu wanti-wanti agar pemerintah atau negara dapat menyelamatkan nyawa rakyat.

Selanjutnya kata dia, ia tak ingin negara Indonesia disebut sebagai 'bangsa gagal' atau 'failed nation'.
 
Baca Juga: Keadaan Indonesia Kian Genting Akibat Covid-19, PKS Berikan Sejumlah Usulan: Pemerintah Terlihat Kalang Kabut

"Jangan sampai negara kita disebut sebagai 'failed nation' akibat ketidakmampuan negara selamatkan rakyatnya," katanya.

Selain itu, Ibas juga menyoroti soal ketersediaan tabung oksigen saat ini. Dinilainya bahwa pemerintah seolah tak berdaya mengatasi Corona.

"Penanganan COVID-19 sudah memasuki tahun kedua, pemerintah terlihat 'tak berdaya', antisipasi pun lemah. Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, sementara di saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," tegas Ibas.
 
Baca Juga: Resep Gulai Daging Sapi untuk Hari Raya Kurban yang Sederhana Tetapi dengan Rasa yang Istimewa

Di sisi lain, kritik juga disampaikan oleh sang kakak yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY merespons sebuah rilis yang dikeluarkan Bank Dunia (World Bank) yang menyatakan bahwa Indonesia kini turun kelas.

Turun kelas yang dimaksud adalah dari yang semula penduduk dengan penghasilan menengah ke atas, kini justru menjadi penduduk dengan penghasilan menengah ke bawah.
 
Baca Juga: Tukang Gali Kubur di TPU Cikoneng Cileunyi Kewalahan, Sehari Memakamkan 5-6 Jenazah Korban Covid-19

Menanggapi itu, putra sulung Presiden Indonesia keenam itu menyebut bahwa idealnya memang Indonesia harus naik kelas, tidak tinggal kelas apalagi turun kelas.

"Idealnya, kita selalu naik kelas. jangan tinggal kelas apalagi turun kelas," kata AHY melalui Twitternya Rabu, 7 Juli 2021.

Namun kata dia, masalah genting saat ini bukan soal status kelas, melainkan mampukan negara menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19.

"Masalah gentingnya bukan dimana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid?," tanya dia.
 
Baca Juga: Satu Lagi Orang Dekat Jokowi Meninggal, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko: Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un

Ia menyebut bahwa sekarang ini hampir sekian menit sekali terdengar suara ambulans dan sekian jam sekali ada kabar duka dari orang terdekat.

"Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal," ucapnya.

Dengan demikian kata AHY, semakin hari rekor baru baik yang positif maupun yang meninggal terus bertambah. Ia mempertanyakan sampai kapan kondisi ini akan terus terjadi?.
 
Baca Juga: Usai Buat Konten Minuman Boba, Ayu Ting Ting Kembali Diserbu Netizen Dituding Plagiat Konten Tasyi Athasyia

"Ini mengkonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?." pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x