Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Tri Rismaharini Dicap Rasis, Aktivis HAM: Gak Kaget Bu Risma Emang Rasis Kok

- 13 Juli 2021, 20:56 WIB
Aktivis HAM Veronica Koman.
Aktivis HAM Veronica Koman. /Twitter.com/@VeronicaKoman//
GALAJABAR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjadi sorotan banyak pihak usai marah-marah ke ASN di kantor Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 13 Juli 2021.

Diketahui, Tri Rismaharini marah besar ketika mengetahui ada beberapa ASN di kantor Balai Wyata Guna tidak bekerja dengan baik.

Tri Rismaharini, merasa kecewa terhadap beberapa ASN tersebut, lantaran masih saja bekerja di kantor disaat yang lainnya tengah sibuk mengurusi dapur umur.

Baca Juga: Siswi SMK di Pangandaran Diperkosa Lelaki Beristri hingga Hamil

Ia meminta semua pihak termasuk ASN yang bertugas di kantor Balai Wyata Guna itu untuk ikut membantu mengurusi dapur umur.

Namun ketika eks Walikota Surabaya itu membuat dapur umum di kantor Balai Wyata Guna, terdapat beberapa ASN yang tidak membantu sehingga membuatnya marah-marah.

Bahkan Tri Rismaharini tampak memanggil dan membariskan para ASN tersebut yang dianggapnya lelet dalam melakukan pekerjaan.

Baca Juga: Aksi Marah-marah Mensos Risma Berujung Protes, 'Papua Bukan Tempat ASN Tak Becus!'

"Kalau aku bikin di sini dapur umum, artinya Kementerian Sosial," ujarnya, dikutip galajabar, Selasa 13 Juli 2021.

"Bukan Linjamsos (saja), sehingga tidak ada yang nongol. Ini Kementerian Sosial, kok masih di kotak-kotak kayak gitu," sambungya.

Akan tetapi, saat memarahi beberapa ASN tersebut, Tri Rismaharini sempat melontarkan kalimat ancaman yang kurang pantas.

Baca Juga: Anggaran PPKM Darurat di KBB Dipertanyakan, Asep Hendra: Faktanya Warga yang Isoman Tidak Mendapat Bantuan

Eks Walikota Surabaya itu, tampak mengancam beberapa ASN yang dianggap tidak bekerja dengan baik itu untuk dipindahkan ke Papua.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memecat para ASN itu, tetapi Tri Rismaharini sesumbar bisa memindahkannya ke Papua.

"Saya nggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua," tegasnya.

Sementara itu, ucapan Tri Rismaharini tersebut langsung telah menyita perhatian banyak pihak termasuk Aktivis HAM Veronica Koman.

Baca Juga: PPKM Darurat: Kurangi Mobilitas Warga, 5 Ruas Jalan di Kawasan Kota Majalaya Disekat
 
Melalui akun Twitter pribadinya, Veronica Koeman mengaku bahwa dirinya tidak kaget tatkala mendengar ucapan Tri Rismaharini itu.

Menurut Veronica Koman, sejak dulu Tri Rismaharini dikatakannya memang selalu rasis terhadap saudara-saudara di Papua.

"Ga kaget. Bu Risma emang rasis sama Papua kok," kata Veronica Koman.

Baca Juga: Covid-19 Disebut Terkendali, Hendri Satrio Malah Ingin Ajari Luhut Cara Komunikasi Menyejukan Anti Arogansi

Seraya ingin membuktikan bahwa Mensos Risma memang rasis sejak dulu, Veronica Koman pun mengingatkan kejadian pada akhir tahun 2018 lalu, saat Tri Rismaharini masih menjabat Wali Kota Surabaya.

Menurut Veronica Koman, saat itu Tri Rismaharini bersama Polri dan TNI telah bertindak rasis dengan mengeluarkan seratus lebih mahasiswa Papua dari kota Surabaya.

Hal itu dikatakan Veronica Koman sebagai salah satu syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Liam Payne Umumkan Namanya Masuk Line Up Showcase, Seketika Marion Jola Jadi Trending Topic

"2 Desember 2018: jajaran Bu Risma bersama Polri dan TNI mengeluarkan paksa seratus lebih mahasiswa Papua dari kota Surabaya sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah