Jerman Diterjang Banjir Bandang, Korban Jiwa Lampaui 100 Orang dan Ratusan Lainnya Masih Belum Ditemukan

- 17 Juli 2021, 13:30 WIB
 Rumah dan jalan yang terendam banjir terlihat Jumat setelah hujan lebat di Erftstadt-Blessem, Jerman. Para pejabat mengatakan beberapa rumah di kota itu telah terendam dan beberapa telah runtuh.
Rumah dan jalan yang terendam banjir terlihat Jumat setelah hujan lebat di Erftstadt-Blessem, Jerman. Para pejabat mengatakan beberapa rumah di kota itu telah terendam dan beberapa telah runtuh. /UPI/Rhein Erft Kreis/EPA-EFE

GALAJABAR - Hingga saat ini, sedikitnya terdapat 93 orang tewas dalam tragedi banjir bandang Jerman dan 100 lebih korban banjir di Eropa Barat pada Kamis, 15 Juli 2021.

Menurut pihak berwenang, pencarian masih terus berlanjut untuk ratusan orang yang masih belum ditemukan.

Pihak berwenang di Rhineland-Palatinate, Jerman, mengatakan, sejumlah orang telah meninggal di sana.

Termasuk setidaknya sembilan penghuni fasilitas tempat tinggal penyandang disabilitas.

Baca Juga: PPKM Darurat tak Efektif, Forum Pimpred PRMN Desak Pemerintah Jalankan Amanah UU Kekarantinaan Kesehatan

Di negara tetangga Rhine-Westphalia Utara, pejabat negara bagian menyebutkan jumlah korban tewas mencapai lusinan, dan memperingatkan bahwa angka itu bisa meningkat lebih jauh

Sekitar 1.300 orang masih dilaporkan hilang dan pihak berwenang mengatakan upaya untuk menghubungi mereka dapat terhambat oleh jalan yang terganggu dan koneksi telepon.

Otoritas lokal dan media melaporkan jumlah korban tewas Belgia telah meningkat menjadi 12, dengan 5 orang masih hilang.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Makanan dan Minuman yang Baiknya Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19

Di antara desa-desa Jerman yang paling parah terkena adalah Schuld, di mana beberapa rumah runtuh dan puluhan orang masih belum ditemukan.

Operasi penyelamatan terhambat oleh jalan yang diblokir dan pemadaman telepon dan internet di seluruh Eiffel, wilayah gunung berapi yang berbukit-bukit dan lembah kecil.

Beberapa desa menjadi puing-puing karena rumah bata dan kayu tua tidak dapat menahan aliran air yang datang secara tiba-tiba.

Puluhan orang harus diselamatkan dari atap rumah mereka dengan perahu karet dan helikopter. Ratusan tentara dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.

Baca Juga: Covid-19 Tak Terkendali, Jokowi Lagi-lagi Diminta Mundur, Tagar #MakzulkanPresidenGagal Bergema di Twitter

"Ada orang tewas, ada orang hilang, banyak yang masih dalam bahaya," kata gubernur negara bagian Rhineland-Palatinate, Malu Dreyer, kepada parlemen regional dilansir Reuters.

“Kami belum pernah melihat bencana seperti itu. Ini benar-benar menghancurkan," sambungnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x