BEM Udayana Nobatkan Jokowi Penjaga Oligarki, Pengamat: Suaranya Punya Nilai Berbeda, Evaluasi Perlu Dilakukan

- 18 Juli 2021, 21:11 WIB
Pengamat politik, Hendri Satrio.
Pengamat politik, Hendri Satrio. /Twitter.com/@satriohendri.

GALAJABAR – Pengamat politik, Hendri Satrio alias Hensat turut menyoroti kritikan yang dilontarkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana (BEM Udayana) kepada Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Sabtu, 17 Juli 2021, BEM Udayana menobatkan Jokowi sebagai ‘The Guardian of Oligarch’ alias Penjaga Oligarki.

Kritikan ini disampaikan melalui akun Twitter resmi BEM Udayana (@BEM_Udayana).

Akun Twitter tersebut menuliskan, sebentar lagi Indonesia akan menginjak usia ke 76 tahun, namun kehadiran keadilan semakin luntur. Sebab, kebijakan yang dibuat pemerintah tidak memikirkan kesehjateraan rakyat.

Baca Juga: PPKM Darurat, Pasar di Cimahi Ramai oleh Pembeli

“[The Guardian of Oligarch] Hidup Rakyat Indonesia! Salam Perjuangan! Dalam umurnya sebentar lagi menginjak angka 76, kehadiran keadilan di muka bumi pertiwi ini semakin luntur. Ketika kebijakan yang dibuat pemerintah malah tidak menghiraukan kesejahteraan dari rakyatnya,” cuit akun tersebut, Sabtu, 17 Juli 2021 sore.

Selain itu, BEM Udayana juga menyoroti RUU KPK yang mereka nilai mengutamakan koruptor dan kepentingan korporat.

“RUU KPK yang membuat koruptor bebas melalang buana, UU Cipta Kerja yang mengutamakan kepentingan korporat dan menginjak-injak lingkungan, represi kebebasan sipil yang seharusnya merupakan hal tabu dalam sebuah negara demokrasi, dan masih banyak lagi,” katanya.

Baca Juga: Siapkan 50 juta Poundsterling, Chelsea Siap Boyong Lewandowski

Oleh karena itu, masyarakat mulai mempertanyakan keberpihakan pemerintah yang saat ini seolah lupa dengan tanggung jawabnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah