Jokowi Klaim RI Lebih Baik dari Negara Lain Soal Penanganan Covid-19, Demokrat Ketawa: Paling Buruk?

- 30 Agustus 2021, 16:30 WIB
Selandia Baru laporkan 4 kasus Covid-19 saat penguncian pertama.
Selandia Baru laporkan 4 kasus Covid-19 saat penguncian pertama. /REUTERS/Fiona Goodall

GALAJABAR - Politisi Partai Demokrat, Soeyoto tiba-tiba tertawa setelah mendengar kabar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Covid-19.  

Ia menilai pernyataan Jokowi terkesan seperti menganggap penanganan Covid-19 di negara lain sebagai penanganan paling buruk di dunia.

“Hehe negara lain maksudnya yang paling buruk?” tanya Soeyoto kepada Presiden Jokowi, seperti dikutip Galajabar dari akun Twitternya, Senin, 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Jalur Gaza Memanas, Tentara Zionis Israel Tembaki Warga Palestina

Lantas, ia pun bertanya kepada Presiden terkait perbandingan penanganan Covid-19 antara Indonesia dengan tiga negara seperti Cina, Australia, dan Selandia Baru.

“Atau (penanganan Covid-19 di Indonesia) lebih baik dari Cina, Australia, dan New Zealand (Selandia Baru)?” tanya Soeyoto kepada Presiden Jokowi.

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi berbanding terbalik dengan kondisi Indonesia saat ini.

Baca Juga: Link Streaming Tokyo Revengers Episode 22: Mikey Sebut The Black Dragons, Pertanda Tak Baik?

Berdasarkan pengamatannya, ia mengungkapkan bahwa di Indonesia kini banyak anak yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar virus penyebab Covid-19.

“Menurut berita di sini banyak anak Yatim-Piatu karena Orang tuanya meninggal karena Covid-19,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan bahwa penanganan Covid-19 di Tanah Air lebih baik ketimbang rata-rata negara di dunia.

Baca Juga: Cuitan Lawas Prabowo Mendadak Jadi Sorotan: Seribu Harimau Dipimpin Kambing akan 'Embek' Semua

“Kasus aktif dunia itu 18,85 persen. Sedangkan kasus aktif Indonesia itu 11,11 persen,” ucap Jokowi melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, 4 Maret 2021.

Kendati demikian, Jokowi mengungkapkan bahwa angka kematian akibat Covid-19 masih terlampau tinggi.

“Kita harus bekerja keras supaya tingkat kematian (akibat Covid-19) bisa di bawah angka rata-rata dunia,” imbaunya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah