Masjid Ahmadiyah di Sintang Kalbar Dirusak, Komnas HAM Minta Aparat Penegak Hukum Tegas Menindak Pelaku

- 4 September 2021, 10:16 WIB
Masjid milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia dirusak dan dibakar kelompok ormas.
Masjid milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia dirusak dan dibakar kelompok ormas. /Dok. Pedoman Tangerang/@Sejuk/

GALAJABAR - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam pengrusakan tempat ibadah dan gedung milik Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Sebelumnya, masjid milik Jamaah Ahmadiyah di Desa Balai Gana, Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat itu dirusak oleh massa pada Jumat 3 September 2021 siang.

Diketahui, sejumlah massa yang merusak masjid tersebut diperkirakan ada 200 orang. Mereka beramai-ramai merusak dan membakar masjid tersebut.

Bahkan aksi perusakan dan pembakaran masjid tersebut dilakukan oleh massa dihadapan aparat keamanan.

Baca Juga: Trending Topic di Twitter, Warganet Ramai Tanda Tangani Petisi 'Boikot Saipul Jamil'

Aksi semakin ricuh hingga aparat keamanan lebih fokus mengevakuasi 72 orang jamaah Ahmadiyah dibanding menghentikan aksi perusakan dan pembakaran tersebut.

Melalui keterangan tertulis, Komnas HAM dengan tegas mengutuk tindakan tersebut karena tidak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Komnas HAM mengecam keras dan mengutuk tindakan pengrusakan tersebut karena bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Komisioner HAM Beka Ujung Hapsara.

"Selain itu, peristiwa tersebut telah mencederai nilai-nilai hak asasi manusia khususnya kebebasan beragama dan berkeyakinan atas rasa aman yang harus dihormati oleh setiap warge Negara Indonesia dan dilindungi oleh negara," sambungnya.

Baca Juga: Petinggi NU DKI Jakarta Mengutuk Keras Para Pelaku pengrusak Masjid Ahmadiyah di Sintang Kalbar

Lebih lanjut, Komnas HAM mengatakan bahwa kejadian ini berawal jajaran Forkompinda Kabuten Sintang yang melakukan serangkaian ujaran kebencian dan ajakan kekerasan lewat internet.

Diketahui, Komnas HAM satu bulan terakhir ini mencoba mencegak konflik tersebut dengan mediasi hak asasi manusia namun diabaikan karena ketidaktegasan Pemerintah Kabupaten Sintang dan aparat hukum terakait.

Oleh karena itu, dengan adanya kejadian tersebut Komnas HAM meminta aparat penegak hukum bertindak tegas kepada seluruh pelaku.

"Komnas HAM meminta aparat hukum untuk bertindak tegas kepada seluruh pelaku pengrusakan dan pelaku penyebar ujaran kebencian dan ajakan kekerasan di internet," tandasnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah