Network
GALAJABAR - Meski sudah menolak usulan amandemen tiga periode dan perpanjangan masa jabatan, komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih diragukan sejumlah pihak. Salah satunya adalah Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti.
Bukan tanpa sebab, menurut Ray, penolakan Jokowi atas amandemen tidak terdengar argumentatif, subtantif, dan prinsipil.
“Umumnya alasan presiden menolak amandemen itu lebih bersifat teknis saja,” ungkapnya kepada wartawan, Senin, 6 September 2021.
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 9 September 2021: Emosi Berat, Al Labrak Ojol Hingga Baku Hantam
Baginya, presiden takut ditafsirkan bahwa seolah amandemen itu demi kepentingan dirinya sendiri.
Selain itu, Ray juga kembali menyoroti revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tiba-tiba disahkan oleh Jokowi.
“Awalnya presiden menyatakan tidak setuju dengan revisi UU KPK, tapi akhirnya terlibat penuh dalam pembahasannya,” ujarnya.
Baca Juga: Unpas Buka Lowongan Kerja untuk 6 Posisi, Lulusan SMA, SMK hingga S1 Bisa Melamar
Lebih jauh, aktivis satu ini juga menyinggung pernyataan Jokowi terkait hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat agar pegawai KPK bisa diangkat menjadi ASN.
