Pengamat Desak Jokowi Dengar Ultimatum BEM SI: Aspirasi Mereka Tak Melibatkan Politik

- 25 September 2021, 20:59 WIB
Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga.
Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga. /Foto: Dok. Pribadi.

GALAJABAR – Surat terbuka Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Gerakan Selamatkan KPK (Gasak) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus didengarkan oleh presiden.

Demikian saran yang disampaikan Pengamat Komunikasi dan Politik, Jamiluddin Ritonga merespons hal tersebut.

Menurutnya, Jokowi sebaiknya mendengarkan dan mengakomodir ultimatum dari BEM SI dan GASAK tersebut.

Baca Juga: Demokrat Sebut PSI Hanya Partai Lokal yang Bisanya Cibir Anies Baswedan: Indonesia Luas, Sabang-Merauke

“Sebab, aspirasi mahasiswa pada umumnya didorong oleh idealismenya, bukan kepentingan politik praktis,” ujarnya pada wartawan, Jumat, 24 September 2021.

Selain itu, kata dia BEM SI selalu melakukan pengkajian sebelum menyampaikan aspirasinya.

Jamiluddin membeberkan bahwa mereka (BEM SI) lebih melihat suatu persoalan dalam bingkai untuk kebaikan bangsa dan negara.

Baca Juga: Pamor Arya Saloka di Ikatan Cinta Terancam? Aktor Senior Oka Antara Kini Jadi Saingan Berat Aldebaran

“Jadi, ultimatum BEM SI itu tentu didasari dari keprihatinan atas hasil TWK penyidik KPK yang kontroversial,” jelasnya.

Pasalnya, pegawai KPK yang selama ini dikenal kredibel dan sudah teruji intergritasnya justru tidak lulus TWK.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x