Survei: Kepuasan Publik terhadap Jokowi Terus Menurun, Salah Satu Faktornya adalah PPKM

- 29 September 2021, 14:55 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi /Riza Harahap/Antara

GALAJABAR - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami tren penurunan.

Hal tersebut bedasarkan hasil temuan lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang baru saja dilakukan.

Survei ini dilakukan sejak 17-21 September 2021.

Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.

Baca Juga: Sebut Sebelum Dilarikan ke RS, Tukul Arwana dalam Kondisi Ceria dan Sehat, Maria Vania: Beliau Gak Kaya Sakit

Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, sejak sebelum pandemi Covid-19, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi memang mengalami penurunan.

Melalui survei tersebut, masyarakat yang puas berjumlah 2,3 persen dan cukup puas 55,8 persen. Totalnya 58,1 persen masyarakat masih puas.

Baca Juga: 'Squid Game' Hebohkan Dunia, Berikut Lirik Lagu Ikonik yang Dinyanyikan Boneka dalam Permainan 'Squid Game'

“Kepuasan terhadap Presiden, jadi yang sangat puas atau cukup puas terhadap kinerja presiden secara umum itu ada 58,1 persen. Kabar baiknya itu masih di atas 50 persen,” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers virtualnya, Ahad, 26 September 2021.

Namun, lanjutnya, tren penurunan masih terjadi.

“Tetapi trend penurunannya, ini penurunannya belum berhenti dibanding sebelum pandemi. Sebelum pandemi itu sekitar 70-an persen yang puas dengan kinerja presiden, jadi trendnya masih menurun,” imbuhnya.

Baca Juga: TERUNGKAP! Maria Vania Beberkan Penyebab Tukul Arwana Dilarikan ke RS, Ternyata Gegera Makanan Ini!

Muhtadi menjelaskan, banyak negara lain yang mengalami pandemi seperti Indonesia dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pimpinannya juga turun drastis. Sebut saja Brazil dan Meksiko.

Maka meski menurun, angka kepuasan terhadap Jokowi menurutnya masih cukup baik.

“Mendapat angka 58 persen menurut saya merupakan suatu hal yang patut disyukuri meskipun tadi saya sebut ya trend turunnya belum berhenti, tadi saya sebut sebelum (pandemi) 72 persen jadi cukup lumayan turunnya,” paparnya.

Baca Juga: Sempat Ingin Anak Perempuan, Sule dan Nathalie Holscher Tetap Bersyukur Diamanahi Anak Laki-laki

Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi faktor turunnya kepuasan rakyat terhadap Jokowi.

Salah satunya adalah penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Salah satu penjelasannya adalah ini ada kaitannya dengan PPKM, jadi PPKM ini dipersepsi positif dari dimensi kesehatan tetapi dari sisi dimensi ekonomi itu persepsi responden itu buruk. Mungkin presiden dalam konteks ini, itu lebih menitikberatkan kesehatan,” terangnya.

Baca Juga: Bukan Soal Dana Reses, Politisi Demokrat Ini Menduga Kader PSI yang Dipecat Karena Bela Anies Baswedan

Menurut Muhtadi, Jokowi telah berkomitmen fokus pada penanganan kesehatan seperti yang disampaikan dalam pidatonya di sidang tahunan pada tanggal 16 Agustus lalu.

“Dalam sidang kenegaraan 16 Agustus kemarin Pak Jokowi menyampaikan, hukum tertinggi adalah menyelamatkan nyawa, meskipun efeknya memukul kepuasan publik terhadap presiden jadi PPKM punya dampak dari sisi ekonomi dan itu punya impact lanjutannya yaitu penurunan kepuasaan terhadap kinerja presiden,” ungkapnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah