Kemudian, politikus PKS itu meminta pemerintah untuk tidak membebani masyarakat karena harga PCR saat ini masih sangat tinggi.
“Bila transportasi udara dianggap memiliki risiko lebih, harus ada afirmasi harga tes PCR yang terjangkau oleh semua kalangan. Prinsipnya jangan sampai membebani masyarakat, karena saat ini tes PCR masih tinggi," kata Netty.
Baca Juga: Smartphone Murah Terbaik Tahun 2021: Ada Realme, Samsung, Oppo hingga Vivo"Kimia Farma sebagai BUMN saja mematok harga Rp495 ribu. Angka ini jauh lebih mahal ketimbang harga tiket ekonomi pesawat Jakarta-Surabaya,” katanya.
Oleh karena itu, Netty pun menganggap bahwa wajar jika kebijakan ini menimbulkan polemik pro kontra di kalangan masyarakat.
Anggota DPR RI itu lalu mengusulkan harga PCR turun ke angka Rp150 ribu tidak seperti sebelumnya, yaitu Rp495 ribu.
Baca Juga: Tak Tahan Dihujat, Rachel Vennya Pilih Non-Aktifkan Akun Instagram Pribadinya“Kebijakan ini akan diterima oleh masyarakat jika pemerintah memiliki solusi terkait pembiayaannya. Apakah pemerintah dapat memberikan subsidi biaya tes PCR agar terjangkau?” kata Netty.
“Jika pemerintah dapat menekan harga tes hingga di angka Rp150 ribu, tentu akan sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.***