Politisi Demokrat, Andi Arief Sebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Manusia A Historis

- 30 Oktober 2021, 12:41 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief /Antara/Achmad Zaenal/



GALAJABAR – Partai Demokrat kembali melontarkan kritikan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto.

Pasalnya, hasto juga sempat menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan partainya.

Tak sampai di situ, Hasto juga disebut telah membanding-bandingkan era Presiden Jokowi dengan SBY.

Ketua Bapillu Demokrat, Andi Arief menilai Hasto merupakan sosok yang tidak memiliki sejarah dalam perjalanan demokrasi Tanah Air.

Menurutnya, Hasto bergabung dengan PDIP di masa kejayaan, bukan saat PDIP mengalami kesulitan.

Hal ini disampaikan Andi melalui akun Twitter pribadi @Andiarief_ pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Oktober 2021: Aldebaran Temukan Bukti Kejahatan Mama Rosa

“Hasto, manusia a historis dalam demokrasi, gabung PDIP di saat senang, bukan saat partai susah,” ujarnya.

“Gagal ke DPR, tetiba jadi sekjen,” sambung Andi.

Dalam pandangan loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini, Hasto ada di posisi sekarang karena pandai menjilat.

Meski Hasto terus menyerang Demokrat, kata Andi, partainya tidak akan hancur dan malah semakin berkembang.

“Kelihaiannya menjilat dan menjadikan Partai Demokrat hilang -- tidak hancur meski terus dipacul, tidak bubar malah makin menyebar-- salam pertamina,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Hasto sempat menyanjung kinerja Jokowi terkait dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Soal Khodam, Buya Yahya: Manusia Tidak Boleh Memeliharanya, Sebab, Jin Memiliki Hawa Nafsu

Bagi Hasto, Jokowi memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemimpin lain.

Perintah Jokowi, baik di rapat terbatas (internal) maupun lapangan selalu cepat dieksekusi oleh anak buahnya.

Hasto pun membandingkan pemerintahan era Jokowi dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya.

Meski tak disebut secara spesifik, kita ketahui bahwa 10 tahun sebelum era Jokowi ditempati oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, pemerintahan 10 tahun sebelumnya terlalu banyak rapat namun tak mengambil keputusan.

Baca Juga: Cara Membuat NA atau Surat Numpang Nikah Lengkap dengan Syaratnya dan Tanpa Ribet

“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” ungkapnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x