Rocky Gerung Nilai Tindakan Erick Thohir Jadi Potensi End Game Rezim Jokowi: Kita Bergembira

- 9 November 2021, 14:30 WIB
Rocky Gerung sebut ada perencanaan korupsi di balik kebijakan wajib PCR
Rocky Gerung sebut ada perencanaan korupsi di balik kebijakan wajib PCR /Foto: Instagram/@rockygerung.ofc/

GALAJABAR - Pengamat politik, Rocky Gerung kembali menyoroti dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dengan bisnis PCR untuk Covid-19.

Rocky berpendapat, dalam masalah bisnis PCR, Luhut sudah jujur, namun tidak dengan Erick.

“Kita perhatikan Pak Luhut sudah bikin surat yang nelangsa ingin mengungkapkan batin jujurnya,” ujarnya dilansir melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, Senin, 8 November 2021.

Baca Juga: Dory Harsa Beri Kejutan untuk Nella Kharisma di Hari Ulang Tahunnya ke-27

“Beda dengan Erick Thohir yang justru mengerahkan buzzer untuk mengepung Tempo. Saya anggap begitu tuh, karena kan Tempo diserang, karena terus menerus mempersoalkan Pak Luhut dan Pak Erick Thohir tuh,” imbuhnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak pihak yang mulai membela Erick terkait bisnis PCR.

Contohnya pembelaan dari Direktur Jaringan Muda Cendekia Indonesia, Ahmad Nizar Saputra yang menyebut bahwa masalah ini merupakan pembunuhan karakter pada Erick.

Baca Juga: Puan Maharani 'Tutup Kuping' dari Interupsi, Fadli Zon: Interupsi Itu Hak Anggota, Tak Boleh Diabaikan!

Menurut Rocky, pembelaan-pembelaan terhadap Erick sudah direncanakan.

“Tapi kelihatannya dari produksi kalimat dan asal usul penyerbuan itu, saya anggap dan diduga keras dikerahkan oleh pihak Erick Thohir itu,” tutur Rocky.

“Nah kalau itu (buzzer) dikerahkan, artinya ada amplop yang juga mengalir,” sambungnya.

Sehingga ahli filsuf ini menilai bahwa tidak ada semacam etika kepedulian untuk menyelesaikan masalah ini.

“Jadi terlihat memang bahwa gak ada semacam ethics of care yang ingin mendudukan persoalan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tak Main-main! Jenderal Andika Perkasa Miliki 4 Gelar Akademik dari Berbagai Perguruan Tinggi Terkemuka AS

“Dipikir bahwa kalau buzzer-buzzer yang juga merangkap sebagai komisaris BUMN, yang juga juncto tim sukses Erick Thohir dikerahkan, maka kepengendalian kerusakan ini bisa dihasilkan,” tambah Rocky.

Terlepas dari itu semua, Rocky mengatakan bahwa hal seperti ini merupakan bagian normal dari sebuah rezim yang mengalami pembusukan.

Menurutnya, pembusukan dan perang antar geng di Istana adalah potensi untuk mempercepat End Game alias berakhirnya rezim saat ini, rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: BCL Kunjungi Makam Mendiang Suaminya, Dida Sinclair: I Love U So Much Bunga, Alfatihah

“Tapi ini bagian yang normal dari sebuah rezim yang sedang membusuk. Jadi kita selalu bergembira begitu melihat pembusukan dan perang antar geng masih berlangsung. Itu adalah potensi bagi kita untuk mempercepat End Game,” ucapnya.

“Jadi sekali lagi, End Game ini kita tidak iri, justru kita senang bahwa Erick Thohir mempercepat End Game dengan memamerkan sendiri borok-borok BUMN yang dia pimpin,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah