Fantastis! Harga Awal PCR Ditaksir Rp7 juta, Luhut Pikirkan Rakyat Kecil: Akhirnya Saya Cari yang Murah

- 10 November 2021, 22:12 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/menkomarves / //

GALAJABAR- Baru-baru ini  Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri podcast Deddy Corbuzier.

Dalam podcast tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan nampak tak sungkan membeberkan terkait asal mula harga PCR.

Dalam hal ini, Luhut terlebih dahulu menceritakan awal mula Indonesia terserang Covid-19.

Baca Juga: CUMA HARI INI, Berikut Deretan Kode Redeem FF Paling Mutakhir 10 November 2021: Ada Banyak Gift Menanti!

"Kalau kita balik ke tahun lalu, bulan Maret, flash back, artinya jernih berpikir, kita kan masih menganggap ini flu biasa, bisa diobati, tiba-tiba naik ke atas," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dilansir galajabar  dari saluran YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 10 November 2021.

Namun, diakui Luhut bahwa pemerintah sempat bingung dalam mengendalikan kasus covid-19 yang di awal-awal kenaikan kasus cukup tinggi.

'Begitu naik ke atas kita bingung, but test PCR, PCR itu binatang apa, kita nggak tau juga kan, bingung," lanjutnya.

Baca Juga: Moeldoko Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Yusril Demi Ajukan Judicial Review, Syahrial: Akhir Drama Rp100 M

Dalam podcast tersebut, Luhut kemudian menceritakan pengalaman Seto saat dirinya pertama kali melakukan test PCR.

Harga yang dipatok sangat tinggi dan hasil test baru keluar seminggu setelahnya.

"Saya lihat ada, Seto itu, dia baru jadi Komisaris di BNI, harus PCR, dia bilang sama saya, pak saya PCR, bayarnya kok 5 juta, 6 juta atau berapa gitu, dan hasilnya satu minggu baru keluar," ungkapnya.

Baca Juga: Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Disebut 'Pahlawan Iblis', Said Didu Tak Tinggal Diam: Saya Sudah Capture..

Mengetahui hal tersebut, Luhut pun berpikir bagaimana jika hal tersebut terjadi pada masyarakat kecil, dengan harga yang setinggi langit diwajibkan PCR.

"Ada yang 7 juta. Terus, ini loh, rakyat kecil ini gimana, nanti gimana, di situlah kita nyari jalan keluarnya," ujarnya.

Oleh karena itu, drinya pun lantas menghadap Presiden Jokowi dan mulai mencari PCR dengan harga termurah di mana-mana.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Sebut Indonesia Bukan Negara Agama: Kami Negara Pancasila

"Akhirnya saya bilang, pak saya mau cari dulu di mana yang murah, carilah macam-macam, harganya di sana mahal di Eropa," ucapnya.

Usai berupaya mencari PCR dengan harga termurah, Luhut Binsar akhirnya menemukan PCR dengan harga murah dan kualitas yang baik.

"Akhirnya saya suruh cari, teman-teman di China. Di China ketemulah, brand yang nggak terkenal, tapi saya minta samplenya, cek di UI, hasilnya sangat baik," ungkapnya.

Baca Juga: Demi Penuhi Janji Bonus Atlet PON, Pemkab Bandung Barat Rela Tunda Program Tiap Dinas

Lebih lanjut, Luhut menyebut bahwa harga kala itu adalah sepersepuluh dari harga pasaran.

"Harganya sepersepuluh. Nah itu mulai terjun itu harga itu turun ke bawah, jadi orang nggak paham, kita ini bagaimana harga semurah mungkin," jelasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah