Faizal Assegaf menilai bahwa saat ini sedang terjadi pergolakan di internal NU dan dikabarkan makin memanas menjelang Muktamar yang akan berlangsung Desember 2021 mendatang.
Ia mengatakan bahwa kader-kader saat ini NU saling memperebutkan kursi jabatan ketua umum PBNU dengan modus menjual ayat suci dan hikayat.
Baca Juga: Senior PDIP Ungkap Partainya Santai Hadapi Pilpres dan Disegani Oleh Parpol Lain
"Pergolakan di internal NU makin panas, saling rebutan 'lapak proposal' terbesar di republik ini dengan modus menjual ayat & hikayat," ujarnya, dikutip galajabar dari akun Twitter Faizal Assegaf, Sabtu 13 November 2021.
Selain itu, Faizal Assegaf memberikan pandangannya mengenai ketua umum PBNU yang terpilih nantinya.
Baca Juga: Puluhan Besi Bekisting Proyek KCJB di Ngamprah Berjatuhan, Mirza: Tidak Ada Korban Jiwa
"Siapapun yang terpilih, tetap saja NU makin terpuruk & norak," terangnya.
Faizal Assegaf menduga bahwa pernyataan Said Aqil Siradj itu merupakan sindiran terhadap Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Juga: Guntur Romli Heran Anies Selalu di Luar Tiap Jakarta Dikepung Banjir: Pekan Ini Kondangan ke Surabaya
Hal itu dikarenakan adanya nama kakak kandung Yaqut Cholil Qoumas yaitu Yahya Staquf yang juga maju sebagai calon ketua umum PBNU.
Faizal Assegaf memprediksi bahwa Yahya Staquf tersebut akan memenangkan kursi ketua umum PBNU, sehingga muncul kekhawatiran dari Said Aqil Siradj yang takut akan kalah.
"Nyindir Yaqut sebab Yahya Staquf yakni kakak Menag diprediksi akan ambil alih kendali PBNU," pungkasnya.
Said Aqil Siradj juga menyinggung instansi-instansi pemerintah seperti kementerian agar tidak ikut campur dalam urusan Muktamar NU.***