Pengamat Sebut Tindakan Fadli Zon Jadi Bukti Partai Koalisi Pemerintah Masih Bisa Kritis

- 18 November 2021, 16:30 WIB
Guru Besar Komunikasi Politik UPI, Prof. Dr. Karim Suryadi.
Guru Besar Komunikasi Politik UPI, Prof. Dr. Karim Suryadi. /Dok Universitas Bangka Belitung.

GALAJABAR - Teguran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terhadap Fadli Zon masih menjadi sorotan publik.

Diketahui Prabowo menegur Fadli Zon karena menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui cuitan di Twitter soal banjir di Sintang.

Hal ini pun menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak di Indonesia.

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi menilai sikap kritis Fadli Zon terhadap pemerintah sudah sesuai dengan fungsi seorang anggota DPR RI.

Baca Juga: Ada Indikasi MUI Akan Dibubarkan, HNW dan Hilmi Firdausi Kompak Menolak: MUI Berjasa Besar Kepada Umat

Menurutnya, hal yang dialami Fadli Zon termasuk salah satu bentuk dilema partisan.

Bahkan, hal tersebut biasa dialami anggota partai politik (parpol) lain yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.

Meski dalam satu parpol, Karim mengatakan bahwa sikap politik yang diambil bisa berbeda.

Hal tersebut, kata Karim, sudah dilakukan Fadli Zon yang memilih untuk tetap kritis terhadap pemerintahan.  

“Keputusan partainya masuk ke dalam koalisi partai pendukung pemerintah diyakininya tidak bisa merampas fungsi pengawasan yang melekat sebagai anggota DPR RI,” ujar Karim pada wartawan dilansir Galajabar, Kamis, 18 November 2021.

Baca Juga: Menaker ‘Disentil’ 3 Tokoh Usai Bilang Buruh Tak Pantas Dapat Kenaikan Upah Minimum

Lebih lanjut, dia mengatakan, legislator lain yang menjadi bagian dari kekuatan pendukung pemerintah bisa saja mengambil sikap berbeda dengan Fadli Zon, yakni pro pemerintah.

"Mereka bersikap mengamini apa pun kebijakan yang diambil. Bahkan, mereka pun akan ramai-ramai membela sikap dan kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Karim juga menilai, teguran dari Prabowo kepada Fadli Zon bisa jadi bukan atas permintaan pemerintah, melainkan tafsir terhadap kepatutan pimpinan parpol koalisi pendukung pemerintahan.

Seperti diketahui, cuitan Fadli Zon berisi sindiran kepada Jokowi soal banjir di Sintang sempat ramai di media sosial.

Baca Juga: Sebut Kelompok Komunis Ingin MUI Bubar, Dokter Indonesia Bersatu Minta Rakyat Indonesia Tak Terprovokasi

Fadli Zon kala itu memberikan kritik karena banjir di Sintang sudah tiga pekan belum surut, namun Jokowi justru meresmikan Sirkuit Mandalika.

"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," tulis Fadli Zon dengan akunnya @fadlizon seperti dilihat Galajabar, Ahad, 14 November 2021. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah