Luhut Binsar Panjaitan Sebut Indonesia Bergantung ke China, Rocky Gerung: Rakyat Gak Percaya pada Pemerintah

- 22 November 2021, 21:22 WIB
Luhut Binsar Panjaitan Sebut Indonesia Bergantung ke China, Rocky Gerung: Rakyat Gak Percaya pada Pemerintah
Luhut Binsar Panjaitan Sebut Indonesia Bergantung ke China, Rocky Gerung: Rakyat Gak Percaya pada Pemerintah /Youtube Rocky Gerung Official/

GALAJABAR – Pengamat politik, Rocky Gerung angkat bicara terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan Indonesia bergantung terhadap bangsa China.

Bagi Rocky, ketergantungan Indonesia terhadap China justru bisa menghasilkan kerugian di dalam negeri.

“Perdagangan dengan China selama ini sebetulnya lebih banyak merugikan Indonesia, dari segi geopolitik terutama. Karena persekutuan dengan China sekaligus berarti blok untuk melawan Amerika,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Senin, 22 November 2021.

Baca Juga: Usai Menerima Kunjungan Ridwan Kamil, Bupati DS Sebut Pemkab Bandung Akan Bangun Alun-alun Kabupaten

“Sinyal semacam ini yang akhirnya membatalkan seluruh arogansi dari pemerintah karena memilih untuk proxy dengan China dan enggak punya hitungan secara strategis apa keuntungannya,” imbuhnya.

Rocky menjelaskan, memang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berangkat ke Glasglow untuk melakukan pertemuan dengan beberapa investor.

Lalu, seolah-olah ada sinyal dari sana. Padahal, kata Rocky, itu baru semacam MOU.

Baca Juga: Bebas, Habib Bahar Lantang Bahas Soal Keadilan: Nyawa Saya Murah Harganya, Demi Agama dan Bangsa

Sementara MOU itu dinilai omong kosong saja, seperti Inggris menjanjikan sekian, Uni Emirat Arab sekian tapi itu bukan intinya.

Intinya adalah, lanjut Rocky, publik sudah tidak percaya apa yang diterangkan oleh pemerintah.

“Poinnya adalah rakyat nggak percaya apa yang di terangkan lagi oleh pemerintah. jadi statistik pemerintah tidak lagi dipercaya oleh rakyat maka ketidakpercayaan itu akan mempengaruhi yang biasa disebut persepsi investasi,” ungkapnya.

Baca Juga: 15 LINK TWIBBON HARI GURU NASIONAL 25 November 2021, Desain Terbaik Cocok Dibagikan di Media Sosial

Lebih lanjut, Rocky menyampaikan soal momentum legitimasi sudah selesai dan bahayanya Indonesia akan masuk pada masalah baru.

Menurutnya, Indonesia bisa saja dekat dengan Amerika Serikat maupun negara barat, dan itu bukan negosiasi baru.

Oleh karena itu, China juga dinilai akan memamerkan statistik baru.

"China juga pasti akan memamerkan statistik baru bahwa industri nya sudah bertumbuh, suplai sudah tercukupi sehingga roda ekonomi China sudah pulih,” paparnya.

Baca Juga: Mandalika Banjir, Putra Nababan: Jangan Memegahkan Sirkuit Tapi Penonton Dibuat Tak Nyaman

Tetapi, global politik seakan sudah mendikte lain, karena negara-negara barat sudah mengucilkan China.

"Hal itu terlihat pada pertemuan di Glasgow kemarin, dimana China tidak diundang. Semacam sinyal Amerika ingin batasan yang tegas,” pungkasnya.

Sebelumnya, secara blak-blakan Luhut mengatakan saat ini nasib Indonesia masih bergantung kepada China.

Karenanya, Luhut menyebut bahwa kondisi perekonomian China berdampak kepada kondisi ekonomi di Tanah Air.

Baca Juga: Perusahaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia, Ada BUMN?

Luhut menyatakan, apabila kondisi ekonomi China melambat, maka hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah