GALAJABAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan kurang terampilnya sumber daya manusia (SDM) asal Indonesia membuat tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di bidang tambang dan proyek smelter semakin banyak.
Diketahui, jumlah TKA di Indonesia, terkhusus yang berasal dari Cina memang bertambah banyak dalam beberapa tahun terakhir.
“Sekarang kita tidak mau hanya ekspor raw material, kita mau itu jadi satu kesatuan. Ini kesalahan kita berpuluh-puluh tahun, kita perbaiki. Memang ada kritik awalnya, 'kenapa enggak pakai tenaga Indonesia?' Memang tidak ada,” ujar Luhut kepada wartawan, Ahad, 21 November 2021.
Baca Juga: Diminta Pemerintah Desa, Pemkab Bandung Barat Rela Lepaskan Pengelolaan Pasar Rajamandala
Dia menjelaskan, banyaknya TKA Cina yang bekerja di bidang tambang dan smelter disebabkan beberapa perusahaan sulit menemukan SDM Indonesia yang kompeten.
Hal semacam itu terjadi di proyek smelter Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah, misalnya.
Kawasan industri di Indonesia Timur ini, lanjut Luhut, dibangun oleh perusahaan dari tiga investor Cina yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Luhut mengaku menerima banyak keluhan terkait hal ini.
“Banyak yang mengeluh, 'kenapa tidak orang Indonesia semua?' Ya memang tidak ada,” tuturnya.