Ahok Dinilai Tak Pantas Jadi Komut di Pertamina Buntut Ngamuk di Youtube Soal Mobil Listrik

- 26 November 2021, 12:00 WIB
Salamuddin Daeng
Salamuddin Daeng /Tangkap Layar YouTube.com/Hersubeno Point

GALAJABAR - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menjadi sorotan usai menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehide atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui tayangan di kanal Youtube pribadinya.

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menilai tindakan Ahok adalah tanda bahwa dirinya gagal menjalankan tugas sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Sebab, Ahok malah mengumbar masalah internal Pertamina ke ruang publik.

“Itu tanda tidak punya power. Dia akhirnya bicara keluar,” ujar Daeng pada wartawan Kamis, 25 November 2021.

Baca Juga: Warga Palestina di Utara Nablus Mendapat Serangan dari Pemukim Israel

Dijelaskan Daeng, bila Ahok bisa menjalankan fungsinya dalam mengoordinasikan tata kelola komunikasi di antara komisaris dan direksi, maka ‘curhatan’ di Youtube itu tidak akan ada.

“Kalau dia nggak bisa melakukan upaya untuk menekan atau mempengaruhi proses bisnis di dalam Pertamina, sehingga kelihatannya dia lebih banyak bersuara di luar,” ungkapnya.

Sebagai perpanjangan tangan pemerintah di perusahaan BUMN, sambung Daeng, Ahok seharusnya mampu mengelola direksi.

Menurutnya, curhat di ruang publik justru menjadi bukti dia tidak pas menjadi komisaris utama.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x