PBNU Nilai Demokrasi di Indonesia Berpotensi Alami Kemunduran karena Hal Ini

- 4 Desember 2021, 19:30 WIB
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini /Instagram.com/@ahmadhelmyfaishalzaini
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini /Instagram.com/@ahmadhelmyfaishalzaini /

GALAJABAR – Pandemi Covid-19 dinilai bisa membuat demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran atau regresi.

Penilaian tersebut disampaikan langsung oleh Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan hal tersebut perlu dicegah dengan sejumlah upaya agar tidak terjadi.

Helmy menjelaskan, anggapan ini datang berdasarkan Economist Intelligent Unit (EIU) yang juga disebutkan terjadi di negara lain.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Begini Penjelasan PVMBG dan Kondisi Warga Terdekat dari Titik Kejadian

Ia menganggap kemungkinan penurunan demokrasi sebagai tantangan tersendiri bagi bangsa.

“Ada sejumlah tantangan bagi demokrasi,” kata Helmy dalam keterangan tertulis dilansir Galamedia Jumat, 3 Desember 2021.

Helmy menyebutkan, tantangan yang dimaksudnya antara lain dari dunia digital yang semakin marak digunakan selama pandemi Covid-19 terjadi.

Paham-paham tersebut, kata dia, dimanfaatkan untuk menghapuskan demokrasi.

Baca Juga: Masyarakat dan Wisatawan Dalam Radius 1 Kilometer Dilarang Beraktivitas dari Kawah Gunung Semeru

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah