Aktivitas Gunung Semeru Berstatus Level II, Masyarakat Mengungsi

- 5 Desember 2021, 12:16 WIB
Awan hitam akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12/2021)
Awan hitam akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12/2021) /Antara/

GALAJABAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, pantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya menunjukkan, aktivitas Gunung Semeru masih level II (waspada).

PVMBG Badan Geologi juga mengingatkan masyarakat di sekitar lokasi rawan untuk segera mengungsi.

"Pengamatan visual menunjukkan pemunculan guguran dan awan panas guguran yang disebabkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava," terang PVMBG Badan Geologi dalam siaran pers yang dilansir Galamedia, Minggu 5 Desember 2021.

Masih dari keterangannya, aktivitas pada 1 dan 4 Desember merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder) dan dari kegempaan tidak menunjukkan kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

Baca Juga: OTK Bakar Bangunan SMA 1 Oksibil, Diduga untuk Memancing Aparat

"Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama 1 hingga 30 November 2021 didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa gempa letusan dengan rata-rata 50 kejadian per hari," tutur Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi PVMBG, Kristianto .

Gempa guguran pada 1 dan 3 Desember 2021, masing-masing empat kali kejadian.

Gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan tremor) yang mengindikasikan kenaikan magma ke permukaan terekam dengan jumlah sangat rendah.

Pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir, kemudian pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan).

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x