Groundbreaking Pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan

- 23 Januari 2022, 15:47 WIB
Groundbreaking Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan di Jalan Raya Laswi Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Ahad, 23 Januari 2022.
Groundbreaking Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan di Jalan Raya Laswi Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Ahad, 23 Januari 2022. /Engkos Kosasih/galajabar/
 
GALAJABAR - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, pembangunan Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Bandung Selatan di Jalan Raya Laswi Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung merupakan program perluasan RS Muhammadiyah yang sudah didirikan di sejumlah daerah dan wilayah di Indonesia.
 
Groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan itu dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi, Gubernur Jabar H. Ridwan Kamil, Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna, jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah serta sejumlah pihak lainnya.
 
"Pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan ini merupakan wujud dari perluasan program Muhammadiyah untuk menambah jumlah rumah sakit menjadi 119. Poliklinik rencana 1.000 klinik di Indonesia," kata Haedar Nashir kepada wartawan usai groundbreaking pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan, Ahad, 23 Januari 2022.
 
 
Ia pun bersyukur pelaksanaan peletakan batu pertama tersebut dihadiri Kapolri, Menko Bidang PMK, Gubernur Jabar dan pihak lainnya.
 
"Ini wujud dari ikhtiar kami. Untuk tahap awal pembangunan rumah sakit ini, untuk pengembangan lebih jauh dan mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Rumah sakit ini dibangun dengan anggaran Rp 60 miliar," katanya.
 
Haedar Nashir mengatakan, apa yang dilakukan itu wujud dari ikhtiar Muhammadiyah sejak tahun 1923 untuk membangun kesehatan bangsa.
 
"Jadi kalau mencerdaskan kehidupan bangsa kan, kami bergerak dalam bidang pendidikan. Nah untuk kesehatan bangsa, kami bergerak dengan rumah sakit, termasuk poliklinik sampai ke pelayanan-pelayanan kesehatan," katanya.
 
 
Rumah sakit ini dibangun di Bandung Selatan, kata Haedar Nashir, karena berdasarkan informasi dari bupati, Kab.  Bandung masih membutuhkan pengembangan rumah sakit. 
 
"Maka dengan letak yang strategis ini, insya Allah kita bisa membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan," ungkapnya.
 
Dengan letak geografis di Jabar, ia mengatakan, masyarakat memerlukan lembaga kesehatan. Semakin banyak lembaga kesehatan yang hadir, katanya, akan semakin mudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
 
 
"Insya Allah, satu tahun selesai pembangunan rumah sakit ini," harapnya.
 
Menurutnya, program RS Muhammadiyah ini  merupakan program sosial.
 
"Kita ingin melayani dengan baik. Hidup sehat jauh lebih penting," katanya.
 
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Muhamadiyah adalah salah satu ormas terbesar di Indonesia yang sangat concern terhadap kegiatan-kegiatan untuk kemaslahatan umat, khususnya terkait dengan bidang kesehatan yang dimulai dengan dibangunnya RS Muhamadiyah di tahun 1923 dilanjut tahun 1924.
 
 
"Bagaimana keyakinan dan cita-cita hidup Muhamadiyah dalam perjuangan mewujudkan masyarakat yang baldatun toyyibatun warrobbun ghofur," tutur Listyo Sigit. 
 
Dikatakannya, PP Muhamadiyah dengan memiliki sejumlah perguruan tinggi, khususnya pada bidang kesehatan yang saat ini terus mencetak tenaga kesehatan yang handal mulai dokter sampai dengan perawat.
 
"Kami sangat memberikan apresiasi terhadap perjalanan panjang dari PP Muhamadiyah," katanya.
 
"Kami selaku pimpinan Polri dan mewakili rekan-rekan siap untuk ikut mendukung support dengan berbagai macam program yang tentunya akan dicanangkan di bidang kesehatan saat ini Rumah Sakit Muhamadiyah di Bandung Selatan," imbuhnya. 
 
 
Ia pun mengungkapkan RS Muhammadiyah dan rumah sakit lainnya telah ikut berkontribusi dalam protokol kesehatan merawat masyarakat yang sakit. RS Muhammadiyah salah satu rumah sakit rujukan untuk para penderita Covid-19, selain berbagai macam program kegiatan vaksinasi.
 
"Alhamdulillah Indonesia saat ini telah berada di posisi nomor 4 dengan vaksinasi kurang lebih 300 juta lebih. Jadi kita berada di nomor 4 di dunia dan juga menjadi salah satu negara nomor satu di Asia Tenggara terkait kemampuan kita mengendalikan laju Covid."
 
 
"Dan ini semua tidak lepas dari kontribusi dari berbagai pihak dan fokus dalam penanggulangan Covid-19. Tentunya dalam kesempatan ini kami terus mendoakan agar Muhammadiyah bisa terus mengembangkan program-program dalam rangka meningkatkan fasilitas kesehatan masyarakat membangun rumah sakit," katanya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x