Bahlil Lahadalia Bongkar Gaji Menteri Tak Lebih dari Rp20 juta, Sindiran Alvin Lie: Tunjangan-Fasilitas?

- 28 Januari 2022, 17:00 WIB
Pengamat penerbangan, Alvin Lie
Pengamat penerbangan, Alvin Lie /Instagram @alvinlie21



GALAJABAR - Belum lama ini, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mendadak menjadi sorotan publik usai buka-bukaan mengenai gaji yang diperoleh menjadi seorang menteri.

Dalam pernyataannya, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa seorang menteri yang menurutnya digaji tak lebih dari Rp20 juta per bulan.

Mendengar pejelasan tersebut, pengamat penerbangan, Alvin Lie lantas buka suara.

Melalui akun Twitter pribadinya @alvinlie21, pengamat penerbangan tersebut nampak menyentil Bahalil Lahadalia.

Baca Juga: Angin Segar bagi Maling Uang Rakyat! Korupsi di Bawah Rp50 Juta Tak Perlu Dipenjara

Dalam unggahannya, Alvin lantas mempertanyakan mengenai tunjangan dan fasilitas yang diberikan di luar gaji tersebut.

"Tunjangan-tunjangan tidak dihitung? Fasilitas-fasilitas tidak dihitung?" ujarnya dilansir Galajabar dari akun Twitter @alvinlie pada Jumat, 28 Januari 2022.

Lebih jauh, Alvin Lie lantas memberikan komentar sindiran terkait masa jabatan presiden yang belum lama ini diminta diperpanjang oleh beberapa pihak.

"Pokoknya masa jabatan Presiden harus diperpanjang ya Pak?" ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Investas, Bahlil Lahadalia blak-blakan mengenai besaran gaji menteri yang tidak lebih dari Rp20 juta per bulan.

Baca Juga: Anak Kedua Nagita, Rayyanza Malik Ahmad Bikin Publik Terkesima dengan Harga Bajunya yang Capai Segini

Dia mengatakan bahwa gaji menteri yang tak lebih dari Rp20 juta tersebut, menjadikan mereka hanya terkesan mantap di gayanya saja.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa jangan berpikir bahwa para pejabat pemerintah mengantongi uang banyak.

Pasalnya, Bahlil Lahadalia melanjutkan bahwa para pejabat  memang memiliki kewenangan, namun itu pun untuk kesejahteraan rakyat.

Sebagai infomasi, Bahlil membongkar gaji menteri manakala dia membahas upaya agar pendapatan per kapita Indonesia bisa naik dari saat yang berada di kisaran 4.000 dolar per kapita, menjadi 12.000 dolar per kapita.

Baca Juga: Rizal Ramli Akan Batalkan Proyek Pemindahan Ibu Kota dari Jokowi: Gitu Aja Kok Repot?

Apabila target itu terpenuhi, katanya melanjutkan, maka Indonesia bisa disebut sebagai negara dengan ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia.

Agar upaya mencapai target pendapatan penduduk Indonesia 12.000 dolar per kapita tercapai, katanya, maka pola pikir mahasiswa perlu diubah agar mau menjadi pengusaha atau enterpreneur.

Diungkap Bahlil, berdasarkan survei kala ia menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, hanya tiga persen dari mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha.

Baca Juga: Gara-gara Ini Presiden Brazil Dipanggil Mahkamah Agung, Ada Kaitannya dengan Kemenangan Sang Presiden?

Sementara mayoritas atau 83 persen mahasiswa ingin menjadi karyawan dan 14 persen ingin menjadi politikus atau pekerja LSM.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah