Kata dia, hal itu sengaja dilakukan agar umat Islam tak mempercayai pesantren sebagai suaka pendidikan bagi anak-anak.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen R. Ahmad Nurwakhid sudah menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Boy Rafli.
Nurwakhid menyebut sejatinya data yang disampaikan Boy Rafli itu merupakan bentuk pertanggungjawaban institusi yang memiliki tupoksi pencegahan radikal terorisme.
"Sejatinya, data yang disampaikan Kepala BNPT tersebut harus dibaca sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja sebuah institusi di depan anggota dewan yang mempunyai tugas pencegahan radikal terorisme," katanya dalam keterangan pers tertulis, Ahad, 30 Januari 2022.
Baca Juga: Bek Timnas Thailand Theerathon Bunmathan Dikaitkan Dengan Persib Bandung, Ikuti Jejak Suchao Nutnum?
Nurwakhid menjelaskan data tersebut merupakan hasil kerja pemetaan dan monitoring dalam rangka pencegahan radikal terorisme. ***