Marshall di Sirkuit Mandalika Hanya Dibayar Rp400 Ribu Selama Dua Pekan, Ratusan Pemuda Lakukan Demo

- 9 Februari 2022, 13:48 WIB
Sirkuit Mandalika dikepung oleh Karang Taruna pada Selasa, 8 Februari 2022 /Antara/Akhyar
Sirkuit Mandalika dikepung oleh Karang Taruna pada Selasa, 8 Februari 2022 /Antara/Akhyar /

GALAJABAR - Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipastikan menjadi salah satu tempat ajang kejuaraan dunia MotoGP 2022.

Diketahui, ajang gelaran MotoGp di Sirkuit Mandalika tersebut, akan dilangsungkan pada bulan Maret 2022 mendatang.

Namun sebelum gelaran MotoGp 2022 bergulir, para rider terlebih dulu menjalani tes pramusim di Sirkuit Mandalika.

Sejak kemarin, semua rider MotoGp itu sudah tiba di Indonesia, guna menjalani tes pramusim di Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jabar Meningkat, Ruang Isolasi Terisi 44,11 Persen, Ini Daerah dengan Kasus Terbanyak

Di sisi lain, terdapat ratusan pemuda yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Sirkuit Mandalika, Selasa, 8 Februari 2022.

Ratusan pemuda yang tergabung ke dalam Karang Taruna Indonesia, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah itu, memblokir jalan dengan membakar ban.

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Pasalnya, kedua kedua ITDC dan MGPA tidak melibatkan para pemuda setempat dalam hal pekerjaan di ajang MotoGp Mandalika.

Perwakilan aksi unjuk rasa, Srianom mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan protes sebelum tuntutannya dikabulkan.

Baca Juga: Pebalap MotoGp Keheranan Ada Bahan Bakar Dijual di Botol, Netizen: Bensin Eceran Go International

"Kami akan tetap melakukan protes, kalu kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGp Mandalika ini," kata Srianom dikutip Galajabara dari Antara, Rabu, 9 Februari 2022.

Srianom mengatakan bahwa sebagian marshall yang bertugas di Sirkuit Mandalika memang para pemuda setempat, namun pihaknya tetap kecewa kepada ITDC.

Ia pun menyebut bahwa ITDC selama ini terkesan tertutup pada warga lokal, padahal masih banyak kegiatan lain yang bisa melibatkan masyarakat setempat.

"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," terangnya.

Baca Juga: Bukan 'Pelihara Tuyul', 5 Pekerjaan ini Ternyata Mampu Hasilkan Dolar Tanpa Harus Keluar Rumah

Selain itu, ia juga mengungkap terkait bayaran marshall di Sirkuit Mandalika yang hanya Rp400 ribu selama bertugas dua pekan.

Menurutnya, hal itu seharusnya dapat membuat ITDC lebih memberdayakan lagi masyarakat lokal untuk dilibatkan ke ajang gelaran MotoGp di Sirkuit Mandalika.

Bahkan, Srianom menegaskan bahwa para pemuda setempat juga memiliki banyak kemampuan, namun tidak diberikan kesempatan untuk bekerja.

"Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGp ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," tegasnya.

Baca Juga: Ini Pesan Presiden Jokowi dalam Hari Pers Nasional: Dalam Tekanan Pers Indonesia Harus Cepat Bertransformasi

Sementara itu, Managing Direktur PT ITDC, BRam Subiandoro menjelaskan bahwa pihaknya akan membahas lebih lanjut tuntutan dari para pemuda tersebut.

Ia menyampaikan pihaknya akan mencari solusi terkait tuntutan warga setempat itu.

"Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini," kata Bram.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x