Network
GALAJABAR - Pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan kekuasaan sedang menghitung berapa persen pendukung usulan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang belakangan santer disuarakan.
“Saya kira itu yang lagi dihitung oleh kekuasaan, kan kekuasaan punya rumus, minimal berapa sih buat dukung itu,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Ahad, 27 Februari 2022.
Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga melakukan hal serupa. Seperti diketahui, PDIP dan Megawati Soekarnoputri memang menolak usulan penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Tampil di Forbes Indonesia, Setelan Nagita Slavina Sentuh 150 Juta Lebih!
“Nah di ujungnya, PDIP tentu sudah berhitung juga tuh. Karena itu Ibu Mega atau PDIP dengan cara yang agak patriotik menyatakan, kami tidak akan mundur dari garis konstitusi. Kami akan berjalan lurus, gak boleh itu ada tiga periode atau perpanjangan masa jabatan atau penundaan Pemilu tuh,” jelasnya.
Namun, kata Rocky, saat ini kekuasaan maupun PDIP masih dalam upaya mergeretak satu sama lain.
“Tapi ini baru di dalam upaya untuk saling geretak sebetulnya kan. Kita mau lihat reaksi berikutnya nanti,” tuturnya.
Sebab, partai-partai lain sudah tunduk dengan usulan tersebut.
Baca Juga: 2 Miliarder Rusia Minta Putin Hentikan Serangan pada Ukraina dan Serukan Perdamaian
“Karena kalau partai-partai yang lain memang sudah tunduk. Karena mereka disandera oleh kasus masing-masing,” sambungnya.
Selain itu, ahli filsafat ini hendak melihat apakah PDIP akan konsisten dengan ucapannya atau tidak, mengingat partai Megawati itu juga tengah disandera dengan beberapa kasus.
“Nah kita mau hitung, apakah PDIP mampu untuk konsisten, sementara dia disandera juga oleh beberapa kasus yang belum selesai kan,” ucap Rocky.
Namun, terlepas dari aksi PDIP nantinya, ormas-ormas kata Rocky sudah pasti menolak. Sama dengan Partai Buruh.
Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Diundur, Ini Tanggapan Menohok Para Ahli: Ide Bahaya bagi Demokrasi yang Sehat
“Tapi ormas sudah pasti menolak tuh dan buruh juga saya kira cukup firm untuk mengatakan, ‘Gak’ kalau ada perpanjangan atau penundaan,” terangnya.
Selain ormas dan Partai Buruh, Muhammadiyah, PKS, Demokrat juga telah menolak usulan tersebut.
“Jadi saya percaya ada konsistensi di beberapa kelompok. Muhammadiyah saya percaya habis-habisan. PKS kita percaya karena PKS dari awal ambil posisi oposisi. Demokrat juga banyak menyatakan menolak perpanjangan itu karena gak masuk akal,” ungkapnya.
Sehingga, menurut Rocky, tinggal menunggu partai besar seperti PDIP dan Megawati untuk bertindak agar usulan tersebut tidak terjadi.
“Jadi tinggal sebetulnya partai besar Ibu Mega tuh. Nah kalau itu juga gagal, itu artinya yang kecil-kecil juga akan diasuh dengan cara kriminal atau dikriminalisasi,” tandasnya. ***
