Menurutnya, penanggulangan bencana di Indonesia bukan hanya Covid-19, tapi juga yang paling menyita perhatian dunia yaitu kebakaran hutan.
“Meski kita mengetahui Covid-19 ini angka kasusnya sudah melandai, namun masih ada potensi bencana lainnya yaitu kebakaran hutan," ungkap Letjen TNI Suharyanto.
Suharyanto merasa perlu untuk menerapkan teknologi dalam rangka mengoptimalkantindakan-tindakan pencegahan maupun penanggulangan bencana.
“Maka dari itu, jika kita menggunakan teknologi untuk mendeteksi titik api, saya pikir kita bisa melakukan tindakan pencegahan lebih efektif dan efisien sebelum api tersebut menjadi besar dan membakar hutan," ujarnya.
Kepala BNPB juga mengatakan bahwa selain dua hal bencana tersebut, masih ada potensi bencana lainnya seperti tsunami, gunung berapi, dan gempa bumi.
Suharyanto menyampaikan, menyangkut tsunami BNPB juga bekerja sama dengan BMKG secara intensif. "Namun saya rasa perlu juga untuk dapat mendeteksi gunung berapi, serta melakukan mapping daerah yang terdampak gempa bumi," katanya.
Dirinya pun berharap agar kerja sama antara Universitas Telkom dan BNPB yang difasilitasi oleh FAST ini dapat menjawab masalah pendataan bencana.***