PERINGATAN DINI, BMKG: Kemarau April 2023, Indonesia Dibayangi Bencana Kekeringan

- 7 Maret 2023, 13:51 WIB
Ilustrasi kekeringan. BMKG menyebut kemarau di Indonesia terjadi April 2023 dan diprediksi akan lebih kering.
Ilustrasi kekeringan. BMKG menyebut kemarau di Indonesia terjadi April 2023 dan diprediksi akan lebih kering. /Pixabay/ Jose Antonio Alba /

GALAJABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait dengan kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

BMKG menyatakan, kemarau di Indonesia diprediksi akan terjadi pada bulan April 2023 dan kemungkinan akan lebih kering dari biasanya.

Namun, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan, awal musim kemarau 2023 di wilayah Indonesia terjadi secara tidak bersamaan.

Baca Juga: Jelang PERSIB vs Persik, Kabar Buruk Timpa MARC KLOK yang Jalani Pemeriksaan!

Baca Juga: KONSER DEWA 19 Berlanjut di Balikpapan, Cek HARGA TIKET dan Cara Membeli

Hal itu disampaikan Dwikorita dalam konferensi pers 'Prakiraan Awal Musim Kemarau 2023 dan Perkembangan Kondisi Cuaca di Wilayah Indonesia' secara daring di Jakarta, kemarin.

Bali dan Jawa Timur

Dijelaskan Dwikorita, dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023, meliputi di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.

Sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Sumatera Utara, dan Papua bagian selatan.

Baca Juga: RAMADHAN 2023 Segera Tiba, Simak Tips Sehat Berpuasa Sebulan Penuh

Sebanyak 155 zona musim atau 22,2 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023, mulai dari sebagian besar Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua.

Sejumlah 113 zona musim atau 16 persen dari zona musim lainnya, kata Dwikorita, daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

"Jadi hanya punya satu musim. Itu di wilayah Indonesia ada sekitar 16 persen zona musim," jelasnya.

Angin dari Australia

Lebih lanjut, Dwikorita menuturkan, musim kemarau tahun ini diawali dengan bertiup angin dari arah Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023.

Baca Juga: RAMADHAN 2023, Ini Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci di Berbagai Negara

"Lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023," terang dia.

Disampaikan juga, prakiraan musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya fenomena La Nina menuju netral pada periode Maret 2023.

Bencana kekeringan

Baca Juga: 3 Ide Bisnis Ramadhan 2023, Minuman Segar untuk Takjil Buka Puasa, Praktis Membuatnya Pasti Untung  

Dwikorita mengingatkan kementerian atau lembaga pemerintah, daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau yang lebih kering.

"Jadi ini perlu diantisipasi dikhawatirkan akan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis kebakaran hutan dan lahan dan kekurangan air bersih," jelas Dwikorita.

Ia meminta pemerintah daerah untuk lebih optimal melakukan pemanenan air hujan mengingat saat ini masih ada hujan.

"Mohon kita jadikan informasi prakiraan musim kemarau ini sebagai bentuk peringatan dini," pungkasnya.***

Editor: Usman Alwasim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x