Network
GALAJABAR - Jalan tol diprediksi akan tetap jadi pilihan favorit bagi masyarakat yang akan mudik Lebaran 2023. Walaupun demikian Jalan tol bukan salah satu pilihan karena bisa saja terjadi kepadatan kendaraan.
Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan, setelah terhubungnya Tol Trans Jawa pada tahun 2019, penggunaan Tol Trans-Jawa masih menjadi pilihan utama pemudik pada musim Lebaran 2023.
Hal ini terlihat dari hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan secara daring mulai 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023, dimana jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Jari Kedua untuk Kota-kota di Jawa Barat, Jumat 24 Maret 2023
"Masyarakat masih menganggap tol akan melancarkan perjalanan. Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol," kata Djoko melalui pesan elektronik kepada ANTARA, Kamis 23 Maret 2023.
Dijelaskan Djoko, tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, disebabkan tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Daerah tujuan terbanyak selama arus Lebaran 2023 yakni Provinsi Jawa Tengah sebanyak 26,45 persen. Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen).
Jalur alternatif Selain Jalan Tol
Lebih lanjut Djoko menuturkan perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Oleh Karena itu masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri seperti jalur Pantai Utara alias Pantura dan Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Baca Juga: JADWAL SAHUR Ramadhan 2023 DKI Jakarta dan Sekitarnya Jumat 24 Maret 2023
"Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol," tutur Djoko.
Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuhan) sudah dapat digunakan sehingga dapat mengurangi volume lalu lintas di Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) dan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) untuk kendaraan yang berasal dari Bandung akan ke Jateng, Jatim dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan sehingga perlu disediakan sejumlah area istirahat yang di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal.
Baca Juga: Bareng Keluarga, Ketua PDIP Jabar Ono Surono Memilih Sahur Pertama di Lokasi Bencana Cianjur
Pemerintah, kata Djoko, perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat seperti toilet dengan lebih banyak jumlah toilet untuk perempuan ketimbang toilet untuk laki-laki.
"Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet," kata dia.
Di samping itu, perlu ada penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol agar tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.
"Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat," kata Djoko.***
