Lalu JK pun menyebutkan lebih lanjut agar tartil Quran tidak dalam jangka waktu lama tapi penggunan pengeras suaranya diatur durasinya hanya 5 sampai 10 menit sebleum adzan.
Hal yang sama juga pada saat pengajian, cukup 5 sampai 10 menit sebelum adzan, sementara dizkir doa para imam sholat, tahlil puji pujian barzanji, nasib, lalu lagu religi dan sejenisnya tidak menggunakan pengeras suara luar.
Baca Juga: Tanpa Pengisi Acara, Car Free Day Sudirman-Thamrin Tetap Diadakan di Bulan Ramadhan 2023
Hal ini berlaku juga untuk kultum atau kuliah 7 menit, tapi bila menghendaki pengeras suara maka dilakukan untuk pengeras suara dalam saja.
Alasan JK Soal Pengeras Suara
Aturan tersebut menurut JK dimaksudkan agar tetap menjaga ketertiban baik antar masjid dari sisi pengeras suara maupun untuk menjaga bagian dari toleransi beragama, karena bisa saja disekitar masjid ada umat dari agama lain.
Menurut JK kondisi tersebut mengingat bulan Ramadhan selalu diwarnai dengan bergairah umat Islam melaksanakan ibadah amaliah Ramadhan, sehingga suasana masjid lebih ramai dibanidngka bulan sebelumnya.***