5 Bintang Sepak Bola Dunia yang Lahir pada 5 Februari, Salah Satunya Memiliki Darah Indonesia

- 5 Februari 2021, 17:47 WIB
Gheorghe Hagi saat masih aktif bermain/instagram.com/ghagiofficial_10/
Gheorghe Hagi saat masih aktif bermain/instagram.com/ghagiofficial_10/ /

 

GALAJABAR - Jika ada yang bertanya tanggal berapakah yang paling istimewa dalam setahun. Mungkin jawaban para penggemar sepakbola bisa saja tanggal 5 Februari ini salah satunya.
 
Alasannya sangat sederhana, karena di tanggal 5 Februari ini merupakan hari lahirnya beberapa bintang sepakbola dunia.
 
Dari mulai Cesar Maldini, Sven Goran Erikson, Rodrigo Palacio, hingga Adnan Januzaj.
 
 
Namun untuk nama-nama diatas, tidak akan dibahas untuk kali ini. Sebagai gantinya, berikut 5 pemain yang lahir pada tanggal 5 Februari versi Galamedia yang rangkum dari berbagai sumber:
 
 
Carlos Tevez  5 Februari 1984
Carlos Tevez saat bermain untuk Boca Juniors/instagram.com/tevezoficial/
Carlos Tevez saat bermain untuk Boca Juniors/instagram.com/tevezoficial/
 
 
Carlos Alberto Martinez Tevez lahir di Ciudadela, sebuah kawasan kumuh sekaligus penuh dengan gangster di ibu kota Argentina, Buenos Aires.
 
Baca Juga: Indonesia Terima Proposal Investasi Tesla, Kaesang Pangarep : Makasih yah Mas @elonmusk

Kawasan tersebut terkadang disebut sebagai Fuerte Apache atau Benteng Apache. Seorang anak laki-laki yang tumbuh dikawasan gangster tersebut kemudian lebih dikenal sebagai Carlos Alberto Tevez.

Tevez mengawali karir seniornya di Boca Juniors musim 2001-2004, lalu hijrah ke Corinthians musim 2005-2006.

Namanya kemudian dikenal luas sebagai pemain sepak bola setelah hijrah ke Eropa dan membela beberapa klub besar, yakni West Ham United (2006-2007),  Manchester United (2007-2009), Manchester City (2009-2011), dan Juventus musim (2013-2015).

Selesai berpetualang di Eropa, Tevez pulang ke tanah kelahirannya dan Bergabung dengan klub lamanya yakni Boca Juniors musim 2015-2016.

Lalu di musim 2017 ia memperkuat klub asal China, Shanghai Shenhua dan setahun kemudian kembali lagi ke Boca Juniors dan pensiun disana.
 
Baca Juga: Ini Dia 36 Pemain yang Dipanggil Shin Tae Yong guna Mengikuti TC Jelang SEA Games 2021

Puncak karir tevez tercatat saat mempersembahkan gelar Liga Champions (2008) dan Piala Dunia Antarklub (2008) untuk Manchester United.
 
 
Cristiano Ronaldo 5 Februari 1985


CR7 terlihat sedang melakukan tendangan/instagram.com/cristiano/
CR7 terlihat sedang melakukan tendangan/instagram.com/cristiano/

 
Seperti yang sudah banyak dikisahkan, Cristiano Ronaldo lahir di Funchal, Madeira, Portugal, dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.

Ia merupakan putra bungsu dari pasangan Maria Dolores dos Santos dan Jose Diniz Aveiro. Namanya terinspirasi dari Presiden Amerika Serikat ke 40 sekaligus mantan aktor Hollywood, Ronald Reagan.
 
Baca Juga: Meski Bayar Premi Rp36 Ribu per Hektare, Namun Banyak Petani yang Belum Ikut Asuransi Pertanian

Pemain yang akrab disapa CR7 ini, pada mulanya mengawali karir seniornya di Sporting Lisbon pada musim 2001-2003 sebelum akhirnya bermain di 3 klub besar Eropa, yakni Manchester United musim 2003-2009, Real Madrid musim 2009-2018, Juventus musim 2018-sekarang.

Puncak perjalan karir CR7 adalah saat bermain untuk Real Madrid, khusnya pada tahun 2016, 2017, dan 2018.
Dalam ketiga tahun tersebut CR7 mampu mengantarkan Real Madrid menjadi jawara Liga Champions selama 3 musim berturut-turut.
Tak lupa di kancah Internasional, CR7 juga membawa negaranya Portugal menjadi kampiun Piala Eropa 2016.
 
 
Neymar Jr 5 Februari 1992
 

Neymar Jr saat berlatih dengan klubnya saat ini PSG/instagram.com/neymarjr/
Neymar Jr saat berlatih dengan klubnya saat ini PSG/instagram.com/neymarjr/

Neymar da Silva Santos Júnior lahir di Mogi das Cruzes, São Paulo, adalah anak dari Neymar da Silva Sr dan Nadine Santos.

Dia mewarisi nama dari ayahnya, yang merupakan mantan pemain sepak bola dan menjadi penasihat anaknya.

Neymar kecil tumbuh dijalanan dengan mencintai futsal dan sepakbola.
Ayahnya tidak main-main memberikan namanya kepada putranya, dengan harapan sang putra bisa melanjutkan mimpi sang ayah yang tidak kesampaian.
 
Baca Juga: Meski Sudah Tidak Jadi Presiden AS, Trump Kembali Dipanggil Demokrat untuk Bersaksi di Sidang Pemakzulan

Hingga suatu hari Neymar Junior bukan hanya menjadi kapten timnas Brasil, bahkan bisa memberikan medali emas bagi negaranya di ajang Olimpiade.

Karir senior Neymar Jr mulanya saat bermain untuk Santos musim 2009-2013, lalu pindah ke Barcelona di musim 2013-2017.

Di klub asal Catalan inilah Neymar Jr mendapatkan puncak karirnya. Menjadi trio mematikan Barcelona bersama Messi dan Suarez, mereka mempersembahkan gelar demi gelar untuk blaugrana.

Neymar juga turut serta membawa Barcelona meraih jawara Liga Champions (2-14-2015) dan Piala Dunia Antarklub (2015) serta berhasil membawa pulang medali olimpiade bersama Brazil tahun 2016.
 
Baca Juga: Mendadak Kaya! Nelayan Miskin Asal Thailand Temukan Ini saat Berada di Pantai

Saat ini Neymar bermain untuk tim asal Prancis, yaitu Paris Saint German (PSG).

Gheorghe Hagi 5 Februari 1965
 
Gheorghe Hagi saat membela timnas Rumania/instagram.com/ghagiofficial_10/
Gheorghe Hagi saat membela timnas Rumania/instagram.com/ghagiofficial_10/

 
Gheorghe Hagi lahir di Sacele, Constanta, Rumania. Dia merupakan salah satu pemain tersukses yang dimiliki Rumania.

Karir senior Hagi dimulai pada musim 1982-1983 dengan memperkuat Farul Constanta. Setahun kemudian ia hijrah ke klub Sportul Studentesc hingga tahun 1987.
 
Baca Juga: Resep Tumis Bunga Pepaya dan Kangkung yang Tidak Pahit, Dijamin Bakal Ketagihan

Petualangan Hagi berlanjut saat musim panas 1987 ketika ia memilih pergi ke klub Steaua Bucuresti. Dan disilah awal mula namanya terkenal luas karena penampilannya yang gemilang, yang kemudian Real Madrid merekrutnya di musim panas 1990.

Akan tetapi di Madrid perjalanan Hagi tidak berjalan mulus, ia gagal mempersembahkan gelar bagi El Real sehingga dilego ke klub Serie A Italia, Brescia.

Sialnya, di musim perdananya bermain di Italia juga berakhir menyedihkan karena harus rela terdegradasi ke Serie B di akhir musim 1992-1993.

Namun lewat serangkaian penampilan brilian, Hagi sukses membawa Brescia promosi kembali ke Serie A musim berikutnya.
 

Di piala Dunia edisi 1994, Hagi tampil sangat gemilang bersama timnas Rumania. Dan setelah gelaran Piala Dunia tersebut Hagi diboyong Barcelona ke Camp Nou. Namun lagi-lagi ia gagal bersinar di tanah matador.

Setelah dua musim bersama Blaugrana, Hagi dilego ke klub Turki, Galatasaray, dan disinilah karirnya mulai kembali diperbincangkan masyarakat luas.

Usia yang memasuki ukuran senja sebagai pemain sepakbola, tidak menghalangi kualitasnya. Hagi berhasil membawa Galatasaray menjadi jawara Liga Europa setelah mengalahkan Arsenal 2-1 di musim 1999-2000.
 
Baca Juga: SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah, Kiai Cholil Nafis: Justru Perlu Pewajiban Berseragam Sesuai Keyakinan

Dari capaian itu lah yang membuat Galatasaray berhak melawan jawara Liga Champions Real Madrid di Piala Super Eropa tahun 2000.

Lagi-lagi Hagi berhasil membawa Galatasaray menjadi juara Piala Super Eropa setelah mengalahkan klub lamanya, Real Madrid. Setahun kemudian Hagi memutuskan untuk pensiun daru dunia sepakbola.

Giovanni van Bronckhorst 5 Februari 1975
 
 
Giovanni van Bronkhost saat menjadi pelatih di klub China/instagram.com/giovannivbronckhorst/
Giovanni van Bronkhost saat menjadi pelatih di klub China/instagram.com/giovannivbronckhorst/
 
Giovanni Christiaan van Bronckhorst biasa dipanggil Gio lahir di Rotterdam, Belanda. Dia merupakan seorang mantan pemain sepak bola dari Belanda dan saat ini menjadi manajer klub Feyenoord.
 
Baca Juga: SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah, Kiai Cholil Nafis: Justru Perlu Pewajiban Berseragam Sesuai Keyakinan

Gio mengawali karir seniornya saat bermain untuk Feyenord pada tahun 1993, namun langsung dipinjamkan ke RKC Waalwijk selama satu musim penuh.

Setahun berikutnya karena sudah matang, Gio kembali ke Feyenord dan menghabiskan 4 musim disana sebelum akhirnya hijrah ke Rangers pada musim panas 1998-1999.

Di Rangers permainannya semaking meningkat, dan membuat pelatih Arsenal saat itu, Arsene Wenger kepincut dengan penampilannya. Gio ditransfer ke Arsenal pada musim 2001-2002.
 
Baca Juga: Anda Merasa Jago Memasak, Yuk Ikuti Audisi Online Master Chef Indonesia Season 8

Di musim pertamanya bermain untuk The Gunners, Gio turut serta mempersembahkan gelar Liga Inggris dan Piala FA. Setahun kemudian Gio dipinjamkan ke Barcelona.

Saat bermain bersama Barcelona inilah Gio berada dalam puncak karirnya, setelah mengantarkan barca menjadi jawara Liga Champions pada musim 2005-2006. Setahun berselang Gio memutuskan untuk kembali ke klub lamanya, Feyenord.

Dikancah Internasional, pemain yang memiliki darah Indonesia ini tercatat mengikuti tiga kali Piala Dunia edisi 1998, 2006, dan 2010.
 
Baca Juga: Alhamdulillah, 68 Sekolah di Kota Sukabumi Kebagian DAK dari Pemerintah Pusat

Pada edisi Piala Dunia 2010 lah namanya kembali mentereng, setelah membawa Belanda ke partai puncak, namun sayang saat itu dikalahkan Spanyol di partai final

Dan pertandingan final Piala Dunia 2010 itulah yang merupakan pertandingan terakhir Gio sebagai pemain sepakbola profesional dan mengumumkan untuk pensiun. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x