Mau Tahu Pemain Sepak Bola Indonesia Berdarah Tionghoa ? Ini Daftar Lengkapnya

- 11 Februari 2021, 17:51 WIB
Kim Jefry Kurniawan
Kim Jefry Kurniawan /Instagram.com/@kimkurniawan/
GALAJABAR - Tak dipungkiri para pemain sepak bola keturunan Tionghoa di masa lalu punya andil besar terhadap Indonesia walau jumlahnya tidak begitu banyak.

Di era tahun 1950-an ada nama Thio Him Tjiang, Kwee Kiat Sek, Tan Liong Houw yang merupakan bagian Timnas Indonesia saat itu.
 
Di era 1960-an ada nama Sartono Anwar, era 80-90-an ada nama Eduard Tjong yang sangat loyal dengan Arseto Solo. Sementara diawal 2000-an ada nama Nova Arianto yang merupakan anak dari Sartono Anwar.
 
Baca Juga: Rayakan Imlek dengan Makanan Chinese Wonton Soup, Coba Yuk Resepnya

Berbeda dengan Bulu Tangkis Indonesia yang kebanyakan atletnya merupakan ketrunan Tionghoa, di sepak bola nasional justru malah sebaliknya. Saat ini tercatat hanya beberapa saja keturunan Tionghoa yang menjadi pemain sepak bola.

Berikut para pemain sepak bola Indonesia keturunan Tionghoa yang galajabar rangkum dari berbagai sumber:

1. Kim Jeffrey Kurniawan

Nama Kim Jeffrey Kurniawan mulai dikenal saat ia bermain di Persema Malang bersama Irfan Bachdim pada Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011, mulanya ia bermain sebagai bek kiri.
 
 
Namun, saat Persema memutuskan menyebrang ke Indonesia Premier League (IPL) pada tahun 2011, posisi Kim berubah dari bek kiri menjadi striker.

Pada tahun 2013 ia memilih mundur dari Persema Malang lantara klub tersebut mengalami krisis finansial yang berkepanjangan.
 
Di tahun yang sama Kim sempat beralih profesi dengan bermain di Liga Futsal Nasional membela klub Electric Cosmo PLN (Futsal), sebelum akhirnya ia pindah ke Pelita Bandung Raya (PBR).
 
Baca Juga: Truk Pengangkut Batu Bara Terguling Timpa Pemotor di Kabupaten Sumedang, Satu Orang Tewas

Di PBR inilah karir Kim mulai mulai diperhitungkan, tercatat di musim keduanya bersama PBR ini ia hampir saja berhasil mengantarkan klub asal Bandung itu partai final ISL 2014, namun sayang PBR kalah oleh Persipura di semi final.

Ada yang unik selama karirnya di PBR, Kim kembali berubah posisi. Saat di PBR ia bermain sebagai gelandang box to box yang hingga akhirnya kembali menaikan kembali namanya di kancah nasional sebagai salah satu gelandang terbaik.

Awal musim 2016 mantan pelatih PBR, Dejan Antonic membawanya hijrah ke Persib Bandung dengan gerbong PBR lainnya seperti Rachmad Hidayat, David Laly, dan Hermawan.
 
 
Di awal bergabung dengan Persib, nama Kim adalah salah satu yang dibanjiri kritikan oleh bobotoh lantaran permainannya yang mengecewakan.

Namun perlahan ia menjadi idola baru bobotoh setelah permainannya semakin hari semakin membaik hingga hari ini.

2. Juan Revi

Pemain yang bernama lengkap Juan Revi Auriqto ini, mulai dikenal publik pada saat membela Deltras Sidoarjo di musim 2008-2009. Setahun kemudian namanya semakin terkenal setelah hijrah ke Arema Indonesia dan turut mempersembahkan gelar juar ISL 2009-2010.

Buntut dualisme yang menghampiri Arema pada tahun 2011. Juan Revi memutuskan untuk kembali ke klub lamanya Deltras Sidoarjo, namun sayang kembalinya ia ke Sidoarjo tak mampu membantu Deltras lolos dari zona merah klasmen akhir ISL 2011. Deltras Sidoarjo pun akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama.
 
Baca Juga: 2.020 Unit Rutilahu di Sumedang Dapat Bantuan Perbaikan, Masing-Masing Rp 17,5 Juta

Pada tahun 2013 ia hijrah ke PSS Sleman yang berlaga di kasta kedua Indonesia Premier League (IPL). Juan Revi turut andil mengantarkan PSS Sleman menjadi juara Divisi Utama IPL saat itu.
 
Setelah mengantarkan PSS menjadi juara, ia sempat beruacap ingin kembali bermain di Arema.

Ucapan itu pun terkabul, ia akhirnya kembali ke bermain untuk Arema Cronous yang berlaga di ISL, dan bertahan hingga musim 2016.
 
Setelah itu ia hijrah ke Persela Lamongan. Dan saat ini bermain untuk tim PS Hizbul Wathan (PSHW) yang berlaga di Liga 2.
 
Baca Juga: Libur Imlek di Rumah Aja? Berikut Rekomendasi Aktivitas Rayakan Imlek di Rumah, Memasak hingga Dekorasi Rumah

3.Sutanto Tan

Sutanto Tan mulai terkenal namanya tak kala ia membela klub Persija Jakarta pada musim 2016-2017, bahkan saat ia terlibat insiden kericuhan saat melawan Persib di stadion GBLA musim 2017 namanya semakin dikenal publik.

Namun, jauh sebelum itu karir juniornya ia sempat bermain untuk klub Persib Bandung musim 2011, Pelita Jaya 2011-2012, dan PBR 2012-2014.

Sutanto memulai karir seniornya di Liga Singapura pada musim 2014-2015 dengan bermain untuk klub Hougang United dan mencatat 28 penampilan.
 
 
Setahun berselang ia kembali ke tanah air untuk memperkuat tim asal Kalimantan Timur, Mitra Kukar.

Puncak karir Sutanto Tan saat bermain untuk Persija pada musim 2016-2017 dengan mencatatkan 32 penampilan, hingga akhirnya Bali United kepincut untuk mengikatnya di musim selanjutnya. Sayang di Bali ia gagal bersinar dan hanya bermain 7 kali saja.

Setelah itu ia dilego ke PSIM Yogyakarta pada musim 2019. Dan saat ini ia membela klub PSMS Medan di Liga 2.
 
Baca Juga: Sisi Lain Pemeran Aldebaran, Ternyata Arya Saloka Berjiwa Nasionalis Tinggi dan Cinta Budaya Indonesia

4. Arthur Irawan

Namanya mulai dikenal publik saat ia resmi dipinang salah satu klub La Liga Spanyol, RCD Espanyol menjelang akhir tahun 2011 lalu. Di RCD Espanyol, Arthur bermain untuk tim mudanya yakni RCD Espanyol B yang berlaga di Segunda B.

Siapa yang sangka, sebelum ke RCD Espanyol ternyata Arthur sempat akan dikontrak Manchester United. Namun karena terkendala administrasi yang sulit untuk bermain di Inggris, akhirnya ia memutuskan untuk berlabuh ke negara matador.

Setelah tiga tahun bersama RCD Espanyol B, Arthur kemudian pindah ke Malaga B tepatnya pada bulan Januari 2014. Namun sayang, Arthur hanya mencatatkan penampilan sebanyak 6 kali.
 
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 11 Februari 2021: Angga dan Michele Temukan Petunjuk Misteri Pembunuhan Roy

Pada tahun yang sama, Arthur dilego ke klub asal Belgia, Waasland-Beveren yang saat itu berlaga di kasta teratas Liga Belgia. Naas, setelah memutuskan pindah ke Belgia, Arthur mengalami cedera yang cukup parah hingga akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Di Indonesia, Arthur mencoba membangun kembali karirnya. Tercatat ia beberapa kali membela klub tanah air, dari mulai Persija Jakarta, Borneo FC, Persebaya, Badak Lampung, hingga saat ini memperkuat PSS Sleman. Namun penampilannya belum pada permainan terbaiknnya.

5. Irvin Museng

Irvin Museng sempat menjadi harapan baru sepakbola Indonesia, tak kala dirinya berhasil menyabet gelar top skor di kompetisi Danone Cup yang diselenggarkan di Prancis pada tahun 2005.
 
 
Yang kemudian membuat Ajax Amsterdam tertarik merekrutnya untuk bermain bersama tim junior Ajax.

Karir di Belanda pun tak begitu lama, karena faktor visa yang tak kunjung terbit. Akhirnya pada tahun 2008 ia  kembali ke tanah air dan membela PSM Makasar, sayangnya karena faktor administrasi yang kurang lengkap ia gagal tampil bersama PSM Makasar.

Di musim 2009-2010 akhirnya Irvin bisa mengawali karir profesionalnya dengan membela klub Pro Duta FC yang bermain di Divisi Utama saat itu. Namun, dalam tiga tahun ia membela Pro Duta, malah disibukan dengan cedera yang panjang. Akhrinya ia memilih mundur dari tim.
 
Baca Juga: Proyek Tol Cisumdawu Phase III Segera Dikerjakan, Kementerian PUPR Lakukan Rekayasa Lalin di Tol Purbaleunyi

Pada tahun 2013, Irvin mencoba peruntungannya di Persiba Balikpapan yang mentas di ISL kala itu. Irvin berhasil menjadi bagian Persiba, namun lagi-lagi cedera panjangnya kembali menghantui dirinya. Irvin pun terpaksa memutuskan pensiun dini dari sepak bola.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah