Sebut Liga Super Eropa Kartel, Pengacara: UEFA Memerintah dengan Tangan Besi

- 12 Juli 2022, 06:03 WIB
Sebut Liga Super Eropa Kartel, Pengacara: UEFA Memerintah dengan Tangan Besi
Sebut Liga Super Eropa Kartel, Pengacara: UEFA Memerintah dengan Tangan Besi / REUTERS/Dado Ruvic

GALAJABAR - UEFA menyebut Liga Super Eropa yang menghimpun sejumlah klub elit sebagai contoh kartel.

Namun EUFA juga dituding tengah berusaha mempertahankan kekuasaan dan hak medianya yang menguntungkan.

Pertikaian UEFA dan badan sepak bola dunia FIFA melawan Liga Super Eropa diawasi ketat oleh badan olahraga lain, serta klub-klub dan pemain yang mengincar kesepakatan uang yang ditawarkan liga sempalan itu.

Baca Juga: Presiden Yayasan ACT Diperiksa Polisi Hingga Dini Hari Terkait Dana CSR Kecelakaan Lion Air JT-610

Liga Super Eropa dibatalkan kurang dari 48 jam setelah diumumkan tahun lalu akibat diprotes penggemar, pemerintah dan pemain.

Hal itu memaksa Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Tottenham Hotspur, Arsenal, AC Milan, Inter Milan dan Atletico Madrid keluar dari liga sempalan itu.

Real Madrid, Barcelona dan Juventus tetap bertahan. Liga Super kemudian menggugat UEFA dan FIFA di pengadilan Spanyol yang kemudian meminta bimbingan Mahkamah Uni Eropa (CJEU) yang berbasis di Luksemburg.

Gagasan liga tertutup yang terdiri dari klub-klub kaya adalah "contoh terang benderang dari kartel", kata pengacara UEFA Donald Slater kepada majelis hakim yang terdiri dari 15 hakim di CJEU.

Baca Juga: Ini 9 Negara yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Langka, Apakah Indonesia Termasuk Salah Satunya?

Dia mengatakan otorisasi Liga Super akan menyebabkan munculnya liga tertutup lainnya dan runtuhnya sistem kompetisi terbuka yang saat ini ada.

Dia mengatakan UEFA menggunakan bagian pendapatannya yang mencapai 6,5 persen dan berjumlah 190 juta euro tahun ini, terutama untuk mempromosikan sepak bola Eropa.

Namun menurut pengacara Liga Super Miguel Odriozola kepada majelis hakim, konflik kepentingan UEFA yang muncul dari peran regulasi dan bisnis komersial membuat UEFA tidak akan pernah membolehkannya adanya pesaing.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Horor Thailand yang Bisa Bikin Gak Bisa Tidur dan Bikin Sport Jantung!

"Selama puluhan tahun, UEFA telah memerintah dengan tangan besi dan mengalahkan klub mana pun yang mengancam monopolinya. Kami mengambil sikap kami sendiri untuk mencela praktik UEFA," kata dia.

Komisi Eropa dan 27 negara Uni Eropa serta Islandia dan Norwegia mendukung UEFA dan FIFA. Pengadilan akan membuat vonis tahun depan.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x