Network
GALAJABAR - Para pengkhianat selalu ada di setiap peristiwa. tak terkecuali dalam sejarah panjang El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid di dunia sepak bola.
Hal ini menarik untuk disimak terlebih pada Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 21.00 WIB, Barcelona akan bertemu Real madrid di Stadion Camp Nou.
Ada sejumlah nama yang selalu diingat oleh para pendukung keduanya. Berikut galajabar rangkum beberapa pemain yang dianggap pengkhinat oleh para pendukung Barcelona mau pun Real Madrid:
Baca Juga: Buruh Kembali Demo Dekat Istana, Ini Dia 7 Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas Oleh Polda Metro Jaya
Michael Laudrup
Bersinar bersama Juventus, pemain asal Denmark ini hijrah ke Barcelona pada tahun 1989. Ia langsung mampu membawa kesuksesan untuk Barcelona.
Ia sukses membawa El Barca memenangi 4 gelar Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, 2 Piala Super Spanyol, 1 Piala Eropa (sekarang Liga Champions), dan 1 Piala Super Eropa.
Namun di tahun 1994, ia membuat para pendukung Barcelona meradang. pasalnya, ia memilih pindah ke Madrid. Di Madrid, ia hanya menyumbang satu gelar juara.
Baca Juga: Gara-gara Janda Bolong, Abubakar Tersesat 3 hari di Hutan Aceh Timur
Luis Enrique
Sebagai seorang pelatih, Luis Enrique sukses mempersembahkan sembilan trofi untuk Barca. Rinciannya adalah dua trofi La Liga, tiga Copa del Rey, dan masing-masing satu trofi Liga Champions, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Jika ia disebut pahlawan Barca, namun Enrique tetaplah seorang penghianat bagi Real madrid.
jauh sebelum menjadi pelatih, Enrique direkrut Madrid dari Sporting Gijon dengan status bebas transfer. Tampil di 213 pertandingan hingga musim 1995/1996, Enrique bantu Madrid memenangi 1 gelar La Liga, 1 Copa del Rey, dan 1 Piala Super Spanyol.
namun di penghujung musim, Enrique hijrah ke Barca. Berseragam Barca, ia mencetak 109 gol dari 300 pertandingan, Enrique menyumbangkan 2 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol, 1 Piala Winners, dan 1 Piala Super Eropa untuk Barca.
Baca Juga: Polri Tegaskan Telah Beri Sanksi Brigjen EP Terkait Kasus LGBT, Apa Sih Sanksinya?
Luis Figo
Setelah bermain untuk Sporting Lisbon, Figo dibopyong Barca pada tahun 1995 hanya dengan mahar 2,5 juta euro.
Meski terbilang murah, Gelandang asal Portugal ini mampu berikan servis yang terbaik untuk Barca.
Ia juga mampu mencetak 45 gol dari 249 pertandingan. Ia membawa Barca memenangkan 2 gelar Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol, 1 Piala Winners, dan 1 Piala Super Eropa.
Di musim panas 2000, Figo membuat keputusan kontroversial dengan hijrah ke Madrid dengan nilai transfer 60 juta euro. Sejak itu Figo pun langsung dianggap sebagai musuh besar publik Camp Nou.
Baca Juga: Hari Santri 2020: Berikut Ini Sejarah Singkatnya, Mulai dari Resolusi Jihad Hingga Jokowi
Pada laga El Clasico 21 Oktober 2000, Figo dilempari kepala babi saat hendak mengeksekusi sepak pojok. Bahkan, fans Barca juga membakar poster Figo sambil membentangkan spanduk bertuliskan: spanduk bertuliskan: Judas, Scum, dan Mercenary.
Bernd Schuster
Pemain yang satu ini tidak hanya bertakitan dengan Real Madrid dan Barcelona. Tetapi juga dengan Atletico Madrid. Hal inilah yang bagi sebagian pecinta sepakbola disebut sebagai penghianat paling kontroversi.
Awalnya, Schuster memperkuat Barca pada 1980-1988. Tampil di 238 laga, Schuster mencetak 87 gol. Total, Total, 8 gelar masuk lemari trofi Barca selama ada Schuster.
Namun pada tahun 1988, ia pindah ke Madrid. Di El Real, ia mempersembahkan 2 gelar Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, dan 1 Piala Super Spanyol mampu dipersembahkan Schuster.
Baca Juga: Pemkot Bandung Ditawarkan Program Bantuan Senilai Rp 40 Triliun
Tak hanya membuat pendukung Barcelona meradang, ia juga membuat pendukung Real Madrid marah. pasalnya setelah berseragam El Real ia memilih pindah ke Atletico Madrid pada tahun 1990. Atletico Madrid adalah rival sekota Madrid.***
