GALAJABAR -Badai kritikan kepada Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu selama beberapa bulan ini, akhirnya tak lagi mampu ditahannya.
Bartomeu yang sejak 2014 menjabat presiden klub resmi mengundurkan diri dari jabatannya dengan seluruh petinggi klub lainnya juga mengikuti langkahnya.
Berita mundurnya Bartomeu diaporkan Goal pada Rabu 28 Oktober 2020.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Akses Jalan Desa di Kabupaten Bandung Barat Tertimbun Longsor
Keputusan Bartomeu tak bisa dilepaskan dari hasil Barcelona yang dipermalukan oleh Bayern Munich 2-8 di Liga Champions, serta permintaan mengejutkan Lionel Messi untuk meninggalkan klub tak lama kemudian.
Meski Messi pada akhirnya memutuskan bertahan, Bartomeu tetap diminta untuk melepas jabatannya oleh para suporter selama beberapa bulan terakhir.
Mosi tidak percaya
Bartomeu secara resmi memiliki masa jabatan hingga tahun depan, dengan pemilihan presiden yang diadakan pada Maret tetapi anggota klub menyerukan mosi tidak percaya dalam upaya untuk segera menggulingkannya.
Baca Juga: China Peringatkan AS Jangan Campuri Urusan Dalam Negeri Srilangka
Dikutip galajabar dari Antara, sebanyak 20.687 suara dikumpulkan untuk mosi tersebut, melewati batas dari 16.250 tanda tangan yang diperlukan agar pemungutan suara dapat dilanjutkan. Dewan Barca berulang kali mencoba untuk menunda pemungutan suara, tetapi pada Senin (waktu setempat) pihak otoritas lokal menolak upaya klub untuk menunda proses tersebut.
Dengan begitu, pemungutan suara tetap dilanjutkan dalam beberapa pekan mendatang, tetapi hal tersebut tidak diperlukan lagi karena Bartomeu dan dewan direksi telah mengundurkan diri.
Bartomeu awalnya bergabung dengan jajaran petinggi Blaugrana di masa kepresidenan Joan Laporta dan mulai menjabat posisi presiden pada Januari 2014.
Baca Juga: Kang Emil: Pengelola Hotel Jangan Melanggar Pembatasan Tamu
Ia menggantikan Sandro Rosell dan menjadi presiden ke-40 Barcelona saat ia menandatangani kontrak untuk menyelesaikan sisa masa jabatan Rosell setelah pengunduran dirinya.
Selama masa kepemimpinannya, Bartomeu menyaksikan Barca memenangi empat La Liga serta satu trofi Liga Champions pada 2014-15, tetapi periode kepemimpinannya sebagian besar dianggap gagal di musim terakhirnya.
Bartomeu kesulitan untuk membangun skuat yang kompetitif di bursa transfer sejak kepergian Neymar ke Paris Saint-Germain. Barca bahkan mengakhiri musim 2019-20 tampa gelar.
Baca Juga: Sudiana: Salah Informasi, Pendaftar BPUM Tahap 2 Penuhi Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Bandung Barat
Kekalahan 2-8 mereka dari Bayern hanya semakin memperparah situasi di Barcelona, dengan permintaan Messi untuk hengkang menjadi pukulan terakhir bagi Bartomeu.
Bartomeu mengakhiri waktunya di Barca setelah hampir tujuh tahun menduduki posisi tertinggi di klub Katalunya tersebut.