LALILULELO Bisa Muncul Setelah Sembuh dari Covid-19, Waspadai Gejalanya

18 Agustus 2021, 09:14 WIB
Ilustrasi lupa ingatan dan lemot setelah sembuh dari Covid-19. /pexels/Karolina Grabowska

GALAJABAR - Penderita Covid-19 perlu mewaspadai tanda-tanda long covid yang dapat mengganggu kesehatan.

Gejala long covid sendiri adalah gangguan kesehatan yang diderita setelah sembuh dari infeksi Covid-19.

Namun ternyata, gejala ini tidak hanya menyerang fungsi indra penciuman, tetapi juga muncul efek lain yang menyerang kondisi tubuh.

Menurut Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp.S(K), penurunan fungsi kognitif yang gejalanya mencakup lupa hingga pikiran melambat atau lemot bisa dialami mereka yang sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah, Rabu 18 Agustus 2021 Berpotensi Diguyur Hujan

Gejala penurunan fungsi kognitif ini adalah 'LALILULELO' yang merupakan kepanjangan dari Labil emosi atau pendiriannya, Linglung, Lupa, Lemot atau pikiran melamban, dan Logika berpikir menurun.

Menurut dr. Pukovisa, terdapar gejala dini pikun atau demensia dan jika ditemukan harus segera diperiksakan ke dokter.

"Terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO. Bila menemukan 1 dari 5 gejala ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter," ujar dr. Pukovisa dalam siaran Pers RSUI, Selasa, 17 Agustus 2021.

Sementara, sebuah studi yang dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer's Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado menemukan, banyak penyintas Covid-19 mengalami 'kabut otak'.

Baca Juga: Jadi Pembaca Teks Proklamasi, Puan Maharani: Proklamasi Awal dari Proses Membangun RI

Selain itu, penyintas Covid-19 juga mengalami gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.

Dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.

Mereka mempelajari para partisipan antara tiga dan enam bulan setelah infeksi Covid-19.

Hasil dari studi tersebut adalah ada lebih dari separuh penyintas Covid-19 menunjukkan masalah terus-menerus yaitu sering lupa.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 18 Agustus 2021: Bu Farah Menghasut Dewa, Nana Bekerja dengan Fajar

Temuan ini menambah deretan hasil studi terkait gejala long Covid-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.

Sebelumnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal EClinicalMedicine The Lancet pada 22 Juli lalu menunjukkan bahwa penyintas Covid-19 termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala memperlihatkan defisit kognitif signifikan.

Sebagaimana dikutip Galamedia dari Antara, kondisi ini dialami baik oleh mereka yang dulu dirawat di rumah sakit maupun yang tidak.

Dr. Pukovisa sendiri merekomendasikan pemeriksaan kesehatan pasca Covid-19 bagi yang mereka yang merasa mengalami gangguan kognitif.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh terutama tekanan darah, sistem pernapasan, indeks massa tubuh, jantung pembuluh darah dan pencernaan, skrining keluhan saraf, skrining kognitif, pemantauan risiko otak sehat dan pemeriksaan darah serta radiologi jika dibutuhkan.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler