Stop Bercanda dengan Body Shaming, Yuk Lebih Menghargai Orang Lain!

22 Agustus 2021, 19:00 WIB
stop body shaming//change.org /

GALAJABAR - Apa itu body shaming? Body shaming adalah merendahkan fisik orang lain atau diri sendiri. Merupakan salah satu jenis bullying yang kerap terjadi tanpa disadari. Selain tak pantas dilakukan, mencela orang lain melalui body shaming juga dapat dipidanakan.

Apakah kamu pernah menjadi korban body shaming? Candaan yang merujuk pada aksi mengkritik dan mengomentari bentuk fisik seseorang.seperti “Eh, kamu gendutan ya?”, “Makannya banyak sih, pantas saja gendut!”, atau “Kok kamu jadi tambah hitam”.

Ungkapan kalimat tersebut kemudian disusul dengan gelak tawa dari orang-orang. Biasanya pelaku body shaming biasanya justru merasa hal tersebut dilakukan atas dasar bercanda dan tidak sengaja.

Baca Juga: Terungkap! Anggota DPR RI Ini Beberkan Kesalahan Fatal Jokowi dari A sampai Z dalam Atasi Pandemi Covid-19

Padahal, ada batasan yang jelas lho,  antara bentuk candaan dan hinaan. Hal tersebut bisa dikatakan bercanda jika kedua pihak sama-sama tertawa dan merasa senang.

Sedangkan untuk korban body shaming yang ada di posisi tadi, mungkin ikut tertawa tapi tidak ada yang tahu bagaimana kondisi psikis mereka sebenarnya.

Untuk lebih jelasnya simak yuk, penjelasan yang telah Galajabar rangkum dari berbagai sumber tentang dampak yang  berpengaruh pada korban body shaming dibawah ini.

Baca Juga: Abdillah Toha Sentil Pemerintahan Jokowi: Kritik Ada Tapi Tidak Direspon, DPR Bersekongkol Lindungi Koruptor

  1. Dampak pada sisi psikologis

Penelitian menemukan, body shaming yang dilakukan masyarakat tidak terlihat secara fisik. Tapi berpengaruh besar pada mental dan psikologis seseorang. Bahkan lebih buruknya dapat berdampak bunuh diri karena depresi yang dialami.

Meski tidak ada hubungan langsung antara body shaming dengan bunuh diri, depresi yang ditimbulkan olehnya tentu berkaitan. Depresi merupakan salah satu penyebab utama seseorang bunuh diri.

  1. Beban penyakit akan lebih besar

Khusus untuk yang mengalami fat shaming /body shaming, ia akan melalukan diet paksa tanpa anjuran dokter. Hal ini pastinya membuka peluang lebih besar dirinya terserang berbagai penyakit.

Baca Juga: Berkaca dari Taliban dan Bersyukur Punya Indonesia, Fahri Hamzah: Rakyatnya Beragam Tapi Saling Sayang

Orang gemuk yang menjadi korban olok-olok, sering kali mengalami peningkatan berat badan yang signifikan.

Studi lain menunjukkan 6.157 peserta non-obesitas yang mengalami diskriminasi karena bentuk tubuhnya, 2,5 kali lebih rentan mengalami obesitas di tahun-tahun mendatang. So, please stop body shaming, guys!

  1. Korban menjadi tertutup

Seseorang yang terkena body shaming akan mengalami kesulitan untuk menjalin relasi atau komunikasi dengan orang-orang sekitar.

Baca Juga: Megawati Akui Sedih Jokowi Disebut Gagal, Aktivis HAM: Jika Kerja Benar, Tidak Mungkin 120 Ribu Orang Mati!

Korban body shaming rentan mengalami rasa rendah diri dan marah kepada dirinya sendiri. Mereka seolah terdoktrinasi oleh perkataan orang lain sehingga cenderung selalu melihat bentuk fisiknya dari sisi yang negatif. Hal ini juga meningkatkan gangguan psikologis pada korbannya.

4.Merasa kesepian yang lebih besar

Ternyata selain berkurangnya rasa percaya diri secara psikologis, seseorang yang terkena body shaming menjadi merasa tidak ada dukungan dari dalam dirinya sendiri mengenai bentuk tubuh yang dimilikinya. Pun ia tidak merasakan dukungan tersebut dari orang lain.

Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin yang Sempat Terjang Deddy Corbuzier hingga Nyaris Meninggal Dunia?

  1. Mengalami gangguan psikosomatis

Korban akan mengalami emosi yang naik-turun dengan perilaku orang yang melakukan body shaming terhadapnya. Gangguan psikosomatis yaitu gangguan fisik yang dipengaruhi emosi, contohnya pusing, sakit perut, mual, dan gangguan tidur.

Tetapi, jika kamu yang menjadi korban body shaming ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

  1. Mengganti topik pembicaraan
  2. Menyatakan bahwa kamu memiliki cara sendiri untuk mengatasi problem bentuk badan yang kamu miliki atau masalah yang kamu miliki
  3. Katakan perasaan mu secara jujur, bila canddan yang mereka lontarkan menyakiti hatimu
  4. Lawan body shaming yang mereka lakukan dengan hasil penelitian yang ada

Baca Juga: Bukan Karena Ledakan, Ternyata Ini Penyebab Tragedi Mal Margo City Depok

Body shaming adalah perilaku buruk yang dapat menyakiti dan berisiko menyebabkan orang lain bunuh diri.

Oleh karena itu, perilaku ini wajib dihentikan. Baik secara langsung ataupun tidak, hindari terlibat dalam obrolan yang mencela fisik orang lain.

Selain daripada itu, untuk menghindari kejadian tersebut, kita harus bisa menerima diri sendiri dan bersyukur.

Baca Juga: Dijuluki 'Rocker Alim' dan Jadi Pembuka Konser The Chainsmokers, Ini Sosok Berbakat Dibalik 'Wonder Indonesia'

Dengan menerima diri sendiri, kita pun tidak akan terdorong untuk membicarakan bentuk, ukuran, dan penampilan seseorang. Stop body shaming and start to love yourself!***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler