GALAJABAR - Ramadhan 2023 hanya tinggal beberapa hari lagi dan disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia.
Namun, di bulan Ramadhan 2023 nanti kita tetap harus waspada terhadap segala bentuk penyakit yang bisa menyerang di tengah kondisi tubuh kita yang kurang fit.
Persiapan fisik dari sekarang menjadi salah satu hal mutlak yang harus dipenuhi. Peningkatan daya tahan tubuh harus diperhatikan dengan baik.
Baca Juga: Galeri Rasulullah MASJID AL JABBAR Dibuka 4 Ramadhan 2023
Baca Juga: JAM Kerja ASN Ramadhan 2023: Masuk Pukul 07.00 WIB Pulang 14.00 WIB
Daya tahan tubuh
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengimbau agar masyarakat Kota Bandung meningkatkan daya tahan tubuh.
"Apalagi sekarang cuaca tidak menentu. Kadang hujan besar, kadang panas," kata Anhar, di Pendopo Kota Bandung, Senin, 20 Maret 2023.
"Kuncinya meningkatkan daya tahan tubuh. Kalau tidak, kita mudah terserang beragam penyakit," tambah dia.
Dikatakan Ahnar, salah satu penyakit yang sering diidap pada musim pancaroba adalah flu dan diare. Bahkan, ada potensi seperti DBD yang juga harus diwaspadai.
Baca Juga: LINK GRATIS PDF Jadwal Imsakiyah RAMADHAN 2023 Unduh Tanpa Ribet
Makanan berlimpah
Anhar mengimbau warga berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Pasalnya, pada bulan puasa justru makanan akan semakin berlimpah.
"Akhirnya makanan itu tidak dibuang, tapi disimpan dan dihangatkan berkali-kali. Sampai sebetulnya sudah tidak boleh lagi dikonsumsi karena sudah rusak makanannya, vitaminnya juga sudah tidak ada. Malah sudah ada bakteri yang bisa menyebabkan penyakit," paparnya.
Sebab, biasanya warga merasa sayang untuk membuang makanan yang tersisa. Padahal secara kualitas sudah 'rusak' dan tidak layak makan.
Baca Juga: Rusia Ancam Mahkamah Pidana Internasional dengan Rudak Hipersonik
Baca Juga: Update JAM KERJA ASN di Bulan Ramadhan 2023, Diizinkan WFH!
"Jangan menumpuk makanan berlebihan. Kemudian jangan konsumsi makanan yang sudah 'rusak'. Sebagian jenis makanan ada yang aman untuk ditaruh di kulkas. Tapi, tetap ada batas kedaluarsanya," paparnya.
Terkait kondisi Covid-19 di Kota Bandung saat ini, Anhar menyebut kasusnya sudah sangat melandai. Semua indikatornya pun melandai. Rumah sakit juga sudah hampir kosong.
"Penyintasnya pun tidak ada yang sampai sakit parah. Hanya sedang atau ringan. Malah sebagian besar itu ringan. Jadi, masyarakat sudah boleh buka bersama," pungkas dia.***