Ini Dia Sejumlah Fakta Buku How Democracies Die yang Tengah Dibaca Anies Baswedan

- 23 November 2020, 09:01 WIB
Anies Baswedan mengungah foto tengah membaca buku bagaimana demokrasi mati.
Anies Baswedan mengungah foto tengah membaca buku bagaimana demokrasi mati. /Instagram Anies Baswedan

GALAJABAR - Buku "How Democracies Die" tiba-tiba menjadi perbicangan warga +62.

Hal itu ramai setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto dirinya membaca buku tersebut di media sosial Twitternya.

Unggahan tersebut dianggap sejumlah kalangan tengah menyindir kondisi demokrasi Indonesia saat ini.

Baca Juga: Spanyol akan Luncurkan Viksin Covid-19 Januari Mendatang

Lalu seperti apa sebenarnya buku "How Democracies Die" tersebut? Berikut galajabar rangkum untuk anda:

1. Levitsky dan Ziblatt.

Buku How Democracies Die merupakan karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.

Keduanya adalah Profesor Ilmu Politik Harvard University.

2. Pemimpin Otoriter

Buku tersebut berisi tentang proses para pemimpin terpilih dapat secara  bertahap menumbangkan proses demokrasi untuk meningkatkan kekuasaannya.

Disebutkan demokrasi bisa mati karena seorang pemimpin otoriter.

Baca Juga: MotoGP Portugal: Rossi Jalani Perpisahan Emosional dengan Yamaha

Dalam buku ini, dua profesor Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt menyampaikan pelajaran penuh wawasan dari sejarah untuk menerangkan kerusakan rezim selama abad ke-20 dan ke-21.

Mereka menunjukkan bahayanya pemimpin otoriter ketika menghadapi krisis besar.

Berdasarkan riset bertahun-tahun, keduanya menyajikan pemahaman mendalam mengenai mengapa dan bagaimana demokrasi mati.

Baca Juga: Lokasi Mobil SIM Keliling Online Polrestabes Bandung Hari Ini, Senin 23 November 2020

3. 256 Halaman

Buku tersebut terdiri dari 256 halaman dengan berbahasa Inggris. Ukurannya, 5.6 x 0.9 x 8.4 inches. Terbitan pertama pada 16 Januari 2018.

Dalam buku terjermahan bahasa Indonesia, buku ini berjumlah 320 halaman.

4. Harga di Market place

Buku "How Democracies Die" tersedia di market place Indonesia. Di Tokopedia, buku ini ada yang menjualnya seharga Rp304.000. Sedangkan di Bukalapak ada yang menjualnya seharga Rp225.000.

Baca Juga: Milan vs Napoli: Gol Ibrahimovic dan Petter Hauge Bawa Rossoneri Kembali ke Puncak Klasemen

Sedangkan buku terjemahannya, "Bagaimana Demokrasi Mati" dijual seharga Rp119.300.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x