Ternyata Memberi Nasi pada Kucing Bisa Berakibat Fatal Lho, Ini Penjelasannya

- 31 Januari 2021, 11:29 WIB
Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing /Pixabay/KirGiz03

GALAJABAR - Anda penggenar kucing ? Sering kita  melihat binatang kesayangan ini diberi makan sisa makanan yang kita makan.

Terutama nasi. Itu sudah menjadi pemandangan biasa. Nasi dicampur sisa ikan asin, seolah menjadi sarapan rutin bagi si empus.

Itu memang cerita dulu, sekarang dengan semakin banyak produsen pembuat makanan kucing dan menjamurnya toko penjual makanan hewan peliharaan,  semakin memudahkan para hobies untuk mendapatkan makanan yang jauh lebih bergizi.

Tapi sekali lagi, masih ada saja hingga kini yang memberikan nasi pada kucing kesayangan. Alasannya selain mudah, hampir semua kucing doyan makan nasi.

Baca Juga: Sampdoria vs Juventus, Si Nyonya Tua Terus Mengancam Duo Milan

Bagi manusia, karbohidrat seperti nasi adalah salah satu sumber energi utama yang menjadikan makanan ini tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, terutama di Indonesia.

Namun hal yang sama tidak berlaku untuk kucing. Oleh karena itu, dokter hewan menegaskan pentingnya menghentikan kebiasaan memberi nasi kepada kucing.

Menurut dokter hewan Radhiyan Fadiar Sahistya, kucing tidak mampu mencerna karbohidrat menjadi sumber energi secara baik, sebab energi utama kucing berasal dari protein. Saat kadar protein berkurang, kucing menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Baca Juga: Bundesliga, Gol Semata Wayang Nkunku ke Gawang Leverkusen Menangkan Leipzig

"Lantas apa akibatnya jika kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat? Karena kucing tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, maka efeknya adalah gula darah meningkat secara drastis," kata Radhiyan dalam webinar "Pentingnya Gizi Pada Anjing dan Kucing di Masa Pandemi" yang tayang di YouTube, dikutip Minggu 31 Januari 2021.

Ternyata , berlebihan memberikan nasi dapat mengakibatkan kasus diabetes kepada kucing, terutama kucing yang sudah menginjak usia dewasa.

Sebagaimana dikutip galajabar dari Antara, sama seperti manusia, memberikan makanan dengan nutrisi seimbang kepada hewan peliharaan juga penting agar "anak-anak bulu" bisa tumbuh dengan baik. Semua harus dalam porsi yang pas.

Baca Juga: Villarreal vs Real Sociedad: Gol Menit 93 Buyarkan Pesta Kemenangan Tuan Rumah

Bila berlebihan, anjing atau kucing bisa mengalami gangguan ginjal, khususnya yang berusia di atas tujuh tahun.

Dia menjelaskan, itulah mengapa makanan-makanan hewan peliharaan dari pabrik dipisahkan berdasarkan kategri usia, yakni makanan untuk anak kucing atau anjing juga untuk hewan yang sudah dewasa.

Anak kucing atau anak anjing sebetulnya masih mendapat asupan nutrisi dari air susu induk. Organ pencernaan mereka belum berkembang sempurna sehingga butuh nutrisi berbentuk cairan.

Baca Juga: Mereka yang Kau Tulis (Chapter 11)

Ketika sudah menginjak usia satu hingga dua bulan, mereka bisa belajar makan selain air susu. Berikan makanan yang ukurannnya kecil dan lembut agar anak anjing atau kucing tidak kesulitan memakannya.

Setelah berusia dua hingga tiga bulan, Anda bisa mulai memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat.

Kadar protein dalam makanan khusus kucing atau anjing dewasa lebih rendah untuk menunjang fungsi ginjal yang menurun. Kucing dan anjing juga butuh asupan serat.

Baca Juga: Aurel dan Atta Bakal Menikah di Stadion GBK, Gus Miftah Bakal Jadi Penghulunya

Bila kurang serat, mereka bisa mengalami diare, tapi bila berlebihan juga bakal mengakibatkan sembelit.

Vitamin juga dibutuhkan dalam porsi yang pas. Kekurangan vitamin mengakibatkan hilang nafsu makan, sementara kelebihan vitamin bisa berujung kepada masalah kesehatan.

Lemak, sumber energi kedua baik untuk anjing dan kucing, lebih banyak diberikan pada formulasi pakan yang ditujukan untuk anjing atau kucing yang sedang bunting serta menyusui, atau hewan yang sedang sakit.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Berusia 95 Tahun, Berikut Ini Sejarah dan Posisinya di Saat Pandemi Covid-19 Ini

Sebab, lemak bisa meningkatkan selera makan dan menyediakan 2,5 kali energi lebih besar dibandingkan protein dan karbohidrat dengan berat yang sama.

"Namun pemberian lemak secara berlebihan tidak baik karena bisa memicu gangguan kesehatan," kata dia.

Ada dua jenis makanan dari pabrik yang ditujukan untuk anjing dan kucing, yakni makanan kering dan makanan basah.

Baca Juga: Real Madrid vs Levante, Dipermalukan Tamunya, El Real Terancam Digusur Barcelona

Dia menjelaskan, makanan basah punya kandungan air yang lebih tinggi tapi dari segi nutrisi kandungan dalam makanan kering lebih tinggi.

Jika Anda memilih untuk memberi makanan hewan peliharaan yang diproduksi pabrik, berikan sesuai dengan kebutuhan. Jangan berikan makanan anjing kepada kucing.

Radhiyan menuturkan, formulasi pakan untuk kucing dan anjing berbeda jadi berikanlah makanan sesuai dengan jenisnya.

Baca Juga: Suporter Marseille Serang Pusat Latihan, Laga Kontra Rennes Ditunda

Bagi pemilik kucing yang memilih untuk memberikan makanan anjing karena harga biasanya lebih murah, ada dampak negatif yang nantinya bisa terjadi, yakni masalah kesehatan mata dan jantung pada kucing.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah