Nahdlatul Ulama Berusia 95 Tahun, Berikut Ini Sejarah dan Posisinya di Saat Pandemi Covid-19 Ini

- 31 Januari 2021, 08:40 WIB
Logo Harlah Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2021
Logo Harlah Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2021 /Instagram/@NU

GALAJABAR - Tepat pada 31 Januari ini, organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) berusia 95 tahun. Tepatnya NU didirikan pada 31 Januari 1926.

Nahdlatul Ulama dalam bahasa Indonesia secara bebas yaitu kebangkitan ulama atau kebangkitan cendekiawan Islam.

Ada banyak faktor yang melatar belakangi berdirinya NU. Di antara faktor itu adalah perkembangan dan pembaharuan pemikiran Islam yang menghendaki pelarangan segala bentuk amaliah kaum Sunni.

Baca Juga: Real Madrid vs Levante, Dipermalukan Tamunya, El Real Terancam Digusur Barcelona

Sebuah pemikiran agar umat Islam kembali pada ajaran Islam "murni", yaitu dengan cara umat Islam melepaskan diri dari sistem bermadzhab.

Bagi para kiai pesantren, pembaruan pemikiran keagamaan sejatinya tetap merupakan suatu keniscayaan, namun tetap tidak dengan meninggalkan tradisi keilmuan para ulama terdahulu yang masih relevan.

Untuk itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera didirikan.

Hingga akhirnya, para ulama pesantren untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Kota Surabaya.

Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasjim Asy'ari sebagai Rais Akbar.

Baca Juga: Suporter Marseille Serang Pusat Latihan, Laga Kontra Rennes Ditunda

Terkait dengan usianya ke-95, NU akan terus membersamai rakyat kecil dan masyarakat miskin yang belum mendapatkan hak hidup dengan wajar.

NU akan terus menyuarakan keadilan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya tertindas.

Hal tersebut merupakan pesan dan amanat yang ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU yang dilangsungkan secara virtual, pada Sabtu 30 Januari 2021 malam.

Baca Juga: Idgitaf Jadi Best of Performer on the Year TikTok Awards Indonesia 2020, Ini Dia Perjalanan Kariernya

“Mari kita suarakan keadilan. Karena masyarakat kita masih banyak yang tertindas. Masih banyak yang miskin, masih banyak yang belum mendapatkan haknya dengan wajar."

"Mari kita berpihak pada rakyat kecil yang masih butuh pendampingan dari kita semua,” ungkap Kiai Said seperti dikutip gajabar dari situs resmi NU.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, ada sebuah perusahaan di Indonesia yang mengelola tanah seluas lima juta hektar, tapi banyak rakyat Indonesia tidak punya tanah walau hanya sejengkal.  

Baca Juga: Arsenal vs Man United Berakhir Imbang, Setan Merah Tertahan di Posisi Kedua

“Banyak warga satu jengkal tanah saja tidak punya, cari makan masih kesulitan, nasibnya entah ke mana tidak jelas seperti apa,” ungkap Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah