Network
GALAJABAR - Penggunaan masker terlalu lama rupanya dapat mengakibatkan timbulnya jerawat (maskne). Meskipun pada mulanya efek ini hanya dapat dialami oleh pekerja pada sektor tertentu.
Namun sekarang ini dapat dialami oleh siapa saja karena masker sudah jadi bagian dari kehidupan.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Universitas Indonesia Irma Bernadette, salah satu penyebab 'maskne' adalah mengenakan masker terlalu lama.
Baca Juga: Mau Tahu Pemain Sepak Bola Indonesia Berdarah Tionghoa ? Ini Daftar Lengkapnya
Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, penggunaan masker dalam jangka panjang tidak dapat dielakkan mengingat pandemi Covid-19 yang mengharuskannya.
Sementara itu, masker idealnya diganti setiap tiga jam sekali apalagi ketika tengah beraktivitas di luar rumah.
Dengan kondisi itu, timbulnya jerawat akibat terlalu lama menggunakan masker dapat menimpa siapa saja.
Baca Juga: Rayakan Imlek dengan Makanan Chinese Wonton Soup, Coba Yuk Resepnya
Adapun dr. Irma menjelaskan langkah antisipasi supaya risiko munculnya jerawat bisa dikurangi, yakni dengan mencuci muka dengan rutin saat mengganti makser.
"Sebelum mengganti masker dengan yang baru, cuci wajah dengan sabun, sehingga kemungkinan terjadinya penutupan pori lebih sedikit," tuturnya pada seperti dilansir galajabar dari Antara.
Langkah itu bukan tanpa alasan, dengan mencuci muka menggunakan sabun, maka keringat serta kotoran yang menempel pada wajah bisa dibersihkan dengan tidak memicu timbulnya jerawat.
Baca Juga: Yuk, Mengenal Susu Nabati yang Sangat Enak dan Banyak Manfaatnya
Selain langkah antisipasi itu, penggunaan kosmetik yang tebal dan berlebihan juga dapat jadi pemicu karena dapat menutup pori-pori, apalagi bagi pengidap kulit berjerawat.
Pemilihan bahan masker juga memengaruhi dan berperan terutama untuk jenis masker kain, sebaiknya gunakan masker yang dapat menyerap keringat.
Tidak disarankan juga kata Irma untuk menggunakan tabir surya terutama bagi orang yang mengalami jerawat sedang hingga berat. karena tabir surya justru dapat menjadi pemicu jerawat baru yang dipicu tertutupnya pori-pori.
Baca Juga: Truk Pengangkut Batu Bara Terguling Timpa Pemotor di Kabupaten Sumedang, Satu Orang Tewas
Langkah paling akurat tentu dengan memeriksakan kondisi wajah ke dokter yang kompeten dalam penanganan ini dan mengetahui penggunaan yang sesuai.
"Tingkat jerawat sedang atau berat hanya ditentukan oleh dokter," ungkapnya.
Apabila dokter melarang penggunaan tabir surya atau kosmetik tertentu agar tidak memicu jerawat maka dapat menggunakan alternatif lain seperti payung dan lain-lain.***
