Baca Juga: Jadi Pembaca Teks Proklamasi, Puan Maharani: Proklamasi Awal dari Proses Membangun RI
Selain itu, penyintas Covid-19 juga mengalami gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.
Dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.
Mereka mempelajari para partisipan antara tiga dan enam bulan setelah infeksi Covid-19.
Hasil dari studi tersebut adalah ada lebih dari separuh penyintas Covid-19 menunjukkan masalah terus-menerus yaitu sering lupa.
Temuan ini menambah deretan hasil studi terkait gejala long Covid-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.
Sebelumnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal EClinicalMedicine The Lancet pada 22 Juli lalu menunjukkan bahwa penyintas Covid-19 termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala memperlihatkan defisit kognitif signifikan.
Sebagaimana dikutip Galamedia dari Antara, kondisi ini dialami baik oleh mereka yang dulu dirawat di rumah sakit maupun yang tidak.
Dr. Pukovisa sendiri merekomendasikan pemeriksaan kesehatan pasca Covid-19 bagi yang mereka yang merasa mengalami gangguan kognitif.