Stop Bercanda dengan Body Shaming, Yuk Lebih Menghargai Orang Lain!

- 22 Agustus 2021, 19:00 WIB
stop body shaming//change.org
stop body shaming//change.org /

Meski tidak ada hubungan langsung antara body shaming dengan bunuh diri, depresi yang ditimbulkan olehnya tentu berkaitan. Depresi merupakan salah satu penyebab utama seseorang bunuh diri.

  1. Beban penyakit akan lebih besar

Khusus untuk yang mengalami fat shaming /body shaming, ia akan melalukan diet paksa tanpa anjuran dokter. Hal ini pastinya membuka peluang lebih besar dirinya terserang berbagai penyakit.

Baca Juga: Berkaca dari Taliban dan Bersyukur Punya Indonesia, Fahri Hamzah: Rakyatnya Beragam Tapi Saling Sayang

Orang gemuk yang menjadi korban olok-olok, sering kali mengalami peningkatan berat badan yang signifikan.

Studi lain menunjukkan 6.157 peserta non-obesitas yang mengalami diskriminasi karena bentuk tubuhnya, 2,5 kali lebih rentan mengalami obesitas di tahun-tahun mendatang. So, please stop body shaming, guys!

  1. Korban menjadi tertutup

Seseorang yang terkena body shaming akan mengalami kesulitan untuk menjalin relasi atau komunikasi dengan orang-orang sekitar.

Baca Juga: Megawati Akui Sedih Jokowi Disebut Gagal, Aktivis HAM: Jika Kerja Benar, Tidak Mungkin 120 Ribu Orang Mati!

Korban body shaming rentan mengalami rasa rendah diri dan marah kepada dirinya sendiri. Mereka seolah terdoktrinasi oleh perkataan orang lain sehingga cenderung selalu melihat bentuk fisiknya dari sisi yang negatif. Hal ini juga meningkatkan gangguan psikologis pada korbannya.

4.Merasa kesepian yang lebih besar

Ternyata selain berkurangnya rasa percaya diri secara psikologis, seseorang yang terkena body shaming menjadi merasa tidak ada dukungan dari dalam dirinya sendiri mengenai bentuk tubuh yang dimilikinya. Pun ia tidak merasakan dukungan tersebut dari orang lain.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah