Kisah Misteri dan Mitos di Balik  Ritual Seks dan Ngalap Berkah di Gunung Kemukus Sragen

- 24 November 2021, 15:53 WIB
Gunung Kemukus merupakan sebuah makam yang terdiri dari bangunan utama dengan bentuk rumah model joglo campuran dinding papan dan beton.
Gunung Kemukus merupakan sebuah makam yang terdiri dari bangunan utama dengan bentuk rumah model joglo campuran dinding papan dan beton. /

GALAJABAR - Ritual seks yang dilakukan peziarah di Gunung Kemukus di Desa, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan dunia.

Penyebabnya adalah salah satu media dari luar menyebutkan bahwa peziarah harus melakukan ritual seks bukan dengan pasangannya agar mendapat berkah dari Pangeran Samudro yang dimakamkan di sana.

Namun, juru kunci menyebut tidak pernah ada syarat semacam itu untuk berziarah ke makam Pangeran Samudra dan ibu tirinya, Ontrowulan yang dianggap keramat oleh penduduk sekitar.

Gunung Kemukus merupakan salah satu gunung yang berlokasi di Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Baca Juga: Pemkab Bandung Optimalkan Potensi Perikanan, Total Produksi Tahun 2020 Mencapai 17 Ribu Ton

Berbeda dengan gunung lainnya, Gunung Kemukus menyimpan misteri sebagai lokasi pesugihan melalui ritual seks pada setiap malam Jumat. Mitos ini dipercaya turun-temurun hingga Gunung Kemukus mendapatkan stigma negatif.

Masyarakat setempat meyakini bahwa pesugihan melalui ritual seks di Gunung Kemukus erat kaitannya dengan Pangeran Samudera yang melakukan hubungan terlarang dengan salah satu ibu tirinya, yakni Dewi Ontrowulan.

Tim Kisah Tanah Jawa yang melakukan investigasi melalui teknik retrokognisi mengungkapkan bahwa mitos ini tidak benar!

Pangeran Samudra merupakan putra dari salah seorang selir dari penguasa terakhir Kerajaan Majapahit. Beliau adalah seorang santri, murid dari Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Isu Pembubaran MUI, Ini Tanggapan Wagub Uu Ruzhanul: Jangan Sampai Ada Tikus di Rumah, Kita Bakar Rumahnya

Antara Pangeran Samudera dan Dewi Ontrowulan sempat terjadi kisah asmara, namun setelah kemudian Dewi Ontrowulan diangkat menjadi selir, Pangeran Samudera tahu diri karena tidak mungkin menjalin kasih dengan ibu tirinya.

Pangeran Samudera selama hidupnya tidak pernah menikah, beliau memperdalam agama dengan berguru kepada Kyai Ageng Gugur di kaki Gunung Kemukus.

Setelah berguru, Pangeran Samudera mendirikan sebuah pondok di Gunung Kemukus. Suatu ketika saat Pangeran Samudera sakit, Dewi Ontrowulan datang merawat hingga sang pangeran tutup usia. Tidak ada perselingkuhan yang terjadi antara keduanya.

Kisah mitos pesugihan dengan ritual seks berawal dari seseorang yang tertidur di bawah pohon besar di gunung Kemukus yang diberi pesan melalui mimpi oleh sosok pangeran, bahwa jika ingin kaya harus berhubungan sebanyak tujuh kali dengan orang yang sama, bukan dengan pasangan sah, setiap hari pasaran Kamis wage atau Kamis pahing.

Baca Juga: Debut Jadi Penyanyi, Adik Vanessa Angel Langsung Kena Semprot Netizen: Orang Meninggal Gak Butuh Lagu!

Sosok pangeran dalam mimpi tersebut dikaitkan dengan Pangeran Samudera, padahal bukan. 

Kisah ini terus beredar dari mulut ke mulut hingga Gunung Kemukus dikenal sebagai tempat pesugihan melalui ritual seks. Banyak juga wanita yang lalu menjual diri di Gunung Kemukus sebagai wujud ritual yang salah kaprah.

Jadi buat kalian yang selama ini menganggap Gunung Kemukus untuk ngalap berkah dengan cara berhubungan seks bukan dengan pasangan resmi kalian adalah salah besar ya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, dan meluruskan mitos yang salah tentang Gunung Kemukus.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah